Pakuniran, – Puluhan petani di wilayah Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, kelimpungan. Pasalnya, mereka kesulitan bercocok tanam karena saluran irigasi sawah yang rusak akibat banjir, hingga kini belum juga diperbaiki.
Sejak diterjang banjir, Kamis (2/3/23) lalu hingga saat ini, tercatat sudah sekitar satu bulan saluran irigasi tak berfungsi. Padahal, masa tanam padi sudah berlangsung.
Kepala Desa (Kades) Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Muhammad mengatakan, sebagai salah satu daerah terdampak, ia telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan menggelar rapat koordinasi untuk membahas proses perbaikan irigasi.
Selain itu, pihaknya telah meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo agar bisa menurunkan alat berat.
Namun juga semua langkah itu tidak bisa segera dilakukan, maka pihaknya terpaksa akan menggunakan Dana Desa (DD). Sebab menurutnya, perbaikan saluran irigasi sudah sangat mendesak.
“Saya sudah kkoordinasi dengan DPUPR yang sudah siap menurunkan alat berat. Alat berat itu diturunkan dalam jangka waktu 10 hari ke depan. Jika bantuan alat berat belum turun, solusinya pakai DD,” kata Muhammad, Minggu (2/4/23).
Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinadi dengan dinas terkait. Dilain pihak, para petani telah bersepakat untuk tidak menanam padi namun diganti dengan tanaman lain seperti jagung, kacang, dan lainnya.
“Hasil rapat kemarin, petani sudah menyanggupi untuk tidak menanam padi diganti dengan polowijo atau jagung, kacang dan lainnya. Kami juga sudah meyampaikan ke Pemkab (Probolinggo), tinggal menunggu tindaklanjut,” urainya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: A. Zainullah FT