Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

Pemerintahan · 2 Apr 2023 20:00 WIB

Penanganan Pasca Banjir Lamban, Petani di Pakuniran Kelimpungan Saluran irigasi tak Berfungsi


					RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

RAKOR: Pemerintah Kecamatan Pakuniran gelar rapat koordinasi dengan petani menyikapi kerusakan irigasi akibat banjir. (foto: Ainul Jannah)

Pakuniran, – Puluhan petani di wilayah Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, kelimpungan. Pasalnya, mereka kesulitan bercocok tanam karena saluran irigasi sawah yang rusak akibat banjir, hingga kini belum juga diperbaiki.

Sejak diterjang banjir, Kamis (2/3/23) lalu hingga saat ini, tercatat sudah sekitar satu bulan saluran irigasi tak berfungsi. Padahal, masa tanam padi sudah berlangsung.

Kepala Desa (Kades) Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Muhammad mengatakan, sebagai salah satu daerah terdampak, ia telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan menggelar rapat koordinasi untuk membahas proses perbaikan irigasi.

Selain itu, pihaknya telah meminta bantuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo agar bisa menurunkan alat berat.

Namun juga semua langkah itu tidak bisa segera dilakukan, maka pihaknya terpaksa akan menggunakan Dana Desa (DD). Sebab menurutnya, perbaikan saluran irigasi sudah sangat mendesak.

“Saya sudah kkoordinasi dengan DPUPR yang sudah siap menurunkan alat berat. Alat berat itu diturunkan dalam jangka waktu 10 hari ke depan. Jika bantuan alat berat belum turun, solusinya pakai DD,” kata Muhammad, Minggu (2/4/23).

Camat Pakuniran Imron Rosyadi mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinadi dengan dinas terkait. Dilain pihak, para petani telah bersepakat untuk tidak menanam padi namun diganti dengan tanaman lain seperti jagung, kacang, dan lainnya.

“Hasil rapat kemarin, petani sudah menyanggupi untuk tidak menanam padi diganti dengan polowijo atau jagung, kacang dan lainnya. Kami juga sudah meyampaikan ke Pemkab (Probolinggo), tinggal menunggu tindaklanjut,” urainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: A. Zainullah FT

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Menjelang Lebaran, Pemkab Jember Jamin Stok Daging Sapi Aman

23 Maret 2025 - 20:21 WIB

Dua OPD di Jember Bakal Digabung demi Efisiensi, Tuai Penolakan

22 Maret 2025 - 03:30 WIB

Ketua DPRD Dukung Program Janji Politik Bupati Lumajang

18 Maret 2025 - 17:09 WIB

DPRD Kabupaten Pasuruan Rampungkan Pembahasan Raperda CSR, Siap Disahkan

18 Maret 2025 - 16:48 WIB

Via CSR, Bupati Lumajang Pastikan Anak Disabilitas Dapat Akses Pendidikan dan Fasilitas Pendukung Layak

16 Maret 2025 - 12:01 WIB

Kapolres Probolinggo Kota Dimutasi, jadi Wadir Resnarkoba Polda Jatim

14 Maret 2025 - 15:04 WIB

Komisi A DPRD Apresiasi Capaian Kinerja Diskominfo Lumajang

12 Maret 2025 - 11:48 WIB

Hujan Lebat, Bupati Probolinggo Gus Haris Sidak Kios untuk Atasi Persoalan Pupuk

10 Maret 2025 - 18:37 WIB

DPRD Lumajang Gelar Rapat Paripurna Sertijab Bupati dan Wakil Bupati

7 Maret 2025 - 16:38 WIB

Trending di Pemerintahan