Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan Selisih Sehari dengan Pemerintah, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Fitri Hari Ini Warga Winongan Rayakan Lebaran di Tengah Sisa Genangan Banjir Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi

Ekonomi · 7 Apr 2023 20:32 WIB

Berkah Ramadhan, Kopyah Bordir Laris Manis Diburu Pembeli


					LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah) Perbesar

LARIS: Ubaidillah saat mengecek tempat produksi kopyah bordir. (foto: Ainul Jannah)

Probolinggo,- Bulan Ramadhan tak hanya bergelimang kemuliaan dan pahala. Disamping itu, bulan suci ini membawa berkah bagi sebagian warga.

Seperti diakui sepasang suami istri, Abdullah Ubaid dan Durrotun Nashihah. Selama bulan Ramadhan, produk kopyah dengan motif bordir karya keduanya laris manis diburu pembeli, bahkan omset meningkat hingga 50 persen.

Ubaid menjelaskan, kopyah motif bordir yang dikelolanya, merupakan mitra usaha dari Pesantren Tahfidhil Qur’an Riyadlus Sholihin, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.

Para pemesan, menurut Ubadi, kebanyakan dari sekolah dan pesantren yang memesan songkok bordir dengan nama lembaga. Selebihnya, pemesan berasal dari perorangan.

“Penjualan ke toko saya menerima, cuma saya lebih memprioritaskan ke lembaga pesantren atau lembaga lainnya. Karena saat ini, banyak pesantren yang memerlukan identitas,” kata Ubaid, Kamis (6/4/23).

Pesanan yang diterimanya tak hanya dari lokal Probolinggo, ada juga pemesan dari luar pulau seperti Sumatera, Kalimantan dan NTB. Untuk memesan kopyah produksinya, bisa secara online atau datang langsung ke lokasi.

Kopyah dijual Ubaid mulai harga Rp20 ribu hingga Rp 50 ribu per buah, tergantung tingkat kerumitan motif bordir yang dipesan.

“Dengan jumlah karyawan saya yang 8 orang, itu bisa memproduksi sebanyak 160 songkok. Alhamdulilah, bisa mencukupi kebutuhan pesanan dari lembaga yang ada,” jelasnya.

Selain kopyah, ia juga menerima berbagai busana dan aksesoris muslim, seperti hijab bordir, seragam sekolah, baju koko, dasi, selempang wisuda, dan bordir sejenisnya.

“Awalnya memang konveksi, cuma karena pandemi kemarin kita beralih ke songkok, karena banyak toko dan sekolah yang libur, dan alhamdulilah berjalan lancar. Jadi jika ada pemesanan selain songkok, kami siap memproduksinya,” terangnya.

Produksi songkok tersebut dimulai Ubaid sejak tahun 2020 lalu. Kemudian produksinya terhenti karena terdampak pandemi Covid-19. Saat itulah, terselip ide untuk memproduksi songkok bordir unik sesuai selera pemesan.

“Alhamdulilah saat ini sudah berjalan, dan beberapa waktu lalu saya membeli mesin bordir untuk mempermudah pekerjaan para karyawan,” jelas ayah 3 anak ini. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Awal Tahun, BPS Sebut Kabupaten Jember Alami Deflasi

12 Maret 2025 - 19:33 WIB

Pekan Kedua Ramadan, Harga Telur Ayam di Lumajang Tembus Rp35 Ribu/Kg

12 Maret 2025 - 16:12 WIB

Bulan Puasa, Pesanan Madu Klanceng Semakin Kenceng

10 Maret 2025 - 13:01 WIB

Trending di Ekonomi