Lumajang,– Mak Sami (55) tak mampu menahan tangis. Namun tangis perempuan paro baya asal Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, bukan karena tangis duka.
Ia terharu lantaran sapi kesayangannya yang dibawa kabur komplotan maling, Sabtu (15/4/2023) dinihari, akhirnya kembali ke tangan. Sapi milik Mak Sami ditemukan setelah beberapa jam hilang dibawa maling.
Informasi yang dihimpun, Sabtu (15/4/23) sekitar pukul 01.00 dinihari, Mak Sami menemukan sapi miliknya raib dari kandang. Polisi bersama warga lantas menelusuri jejak kaki sapi.
Akhirnya, keberadaan sapi terlacak. Sekitar pukul 8.00 WIB, sapi akhirnya ditemukan dan dibawa ke Polsek Tempeh.
Mak Sami bersama keluarganya lantas ke Polsek Tempeh untuk mengecek sapi. Setelah menunggu lama, akhirnya sapi jenis Limosin itu pun dikembalikan oleh Kapolres Lumajang pada Mak Sami.
Tangis haru pun keluar dari air mata Mak Sami. Bahkan ia memeluk Kapolres sebagai tanda terima kasih lantaran sapi miliknya yang ditaksir seharga Rp20 juta, kembali padanya.
“Terimakasih karena Bapak Kapolres sudah menemukan dan mengembalikan sapi saya yang sempat dibawa kabur maling. Saya tidak tahu bagaimana jadinya kalau polisi tidak bergerak cepat mencari dan menangkap pelaku karena sapi ini adalah harapan saya untuk menyambung hidup ke depan,” haru Sami.
Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson mengatakan, berkat koordinasi jajaran Polsek Tempeh bersama warga, akhirnya sejumlah tittik rawan dihadang guna menutup ruang gerak para pelaku.
Usaha warga bersama anggota Polsek Tempeh membuahkan hasil. Polisi dan warga menggantikan mobil yang dicurigai mengangkut sapi dan komplotan curanwan.
“Tiba-tiba salah satu pelaku yang berperan sebagai sopir langsung melarikan diri. Adapun empat pelaku lain berhasil diamankan petugas beserta sapi curian dan sejumlah barang bukti alat kejahatan lainnya,” katanya.
Dari keterangan sementara, sebelumnya pelaku ini pernah melakukan pencurian hewan di sejumlah wilayah lain.
“Kami akan terus dalami keterangan tersebut untuk mengungkap komplotan maupun jaringan pencurian hewan di wilayah Lumajang,” tuturnya.
Jeckson memastikan jajarannya akan bekerja ekstra keras guna menekan kasus pencurian hewan di Lumajang. Sebab, kata dia, pencurian hewan menjadi atensi khusus Polres Lumajang.
“Kasus pencurian hewan menjadi atensi khusus kami karena menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, terutama menjelang Lebaran. Kami akan tindak tegas kepada siapapun yang melakukan pencurian hewan, termasuk jaringan maupun komplotannya,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya meminta peran masyarakat untuk membantu dan melaporkan jika ada kasus pencurian sepeda motor maupun hewan.
“Untuk itu, kami juga butuh peran serta dari masyarakat. Jangan ragu atau takut untuk melaporkan langsung kepada polisi agar kami bisa melakukan tindakan secepat-cepatnya,” pungkasnya. (*)
Editor Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R.