Pasuruan,- Para pemudik yang akan melintasi wilayah Kabupaten dan Kota Pasuruan, Jawa Timur harus berhati-hati dan mewaspadai sejumlah titik rawan kecelakaan. Ada sebanyak 9 titik jalur blackspot rawan lakalantas yang perlu diwaspadai para pengguna jalan.
Satlantas Polres Pasuruan memetakan 5 titik jalur tengkorak di wilayah Kabupaten Pasuruan. Dua titik blackspot berada di Jalur Surabaya-Malang yakni di KM 37-38, Desa Karangrejo, Kecamatan Gempol serta KM 41-43, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol.
Sementara tiga titik lain berada di jalur Surabaya-Banyuwangi, tepatnya KM 34-35, Desa Gempol, Kecamatan Gempol, KM 36-37, Desa Legok, Kecamatan Gempol, dan KM 39-40, Desa Cangkringmalang, Kecamatan Beji.
Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Yudhi Anugrah Putra meminta para pemudik untuk waspada ketika melewati lima titik rawa laka di wilayah Polres Pasuruan.
Menurutnya, selama periode Januari hingga Maret 2023, tercatat ada 34 kejadian kecelakaan di lima titik jalur blackspot Kabupaten Pasuruan.
Kecelakaan tersebut mengakibatkan 14 nyawa pengguna jalan melayang. Selain itu, 32 pengendara mengalami luka-luka dalam insiden kecelakaan.
“Kecelakaan paling banyak terjadi di jalur Surabaya-Banyuwangi di Cangkringmalang, Beji, totalnya 12 kejadian,” ujar Yudhi, Selasa (18/3/34).
Sementara itu, menurut Kasi Humas Polres Pasuruan Kota, Iptu Merdhania Pravita Shanty, di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota, titik-titik blackspot tersebar di sepanjang jalur Pantura Pasuruan-Banyuwangi dan Pasuruan-Surabaya.
Di jalur Pantura Pasuruan-Banyuwangi ada tiga titik rawan laka. Pertama di jalan raya Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, lalu di sepanjang jalur Embong Miring, Kecamatan Grati, dan jalan raya di depan Jembatan Timbang, Kecamatan Rejoso.
Sementara di jalur pantura Pasuruan-Surabaya ada satu titik rawan laka yakni di sepanjang jalan raya Tambakrejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan.
“Ada empat titik blackspot di jalur pantura Pasuruan yang harus diwaspadai. Pemudik harus mewaspadai titik rawan laka tersebut, karena kondisi jalan bergelombang, arus kendaraan cenderung dengan kecepatan tinggi, dan beberapa titik lampu PJU (Penerangan Jalan Umum, red) kurang maksimal,” jelasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT