Probolinggo,- Maraknya kasus teror pembakaran mobil di wilayah hukum Polres Probolinggo membuat masyarakat resah. Para korban berharap polisi serius untuk mengungkap kasus tersebut.
Seperti yang disampaikan salah satu korban teror pembakaran mobil Saiful Bahri, warga Desa Kedung Rejoso, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, teror marak terjadi karena kepolisian gagal ungkap kasus.
“Mana ada yang berhasil diungkap, kan masih belum ada. Jadi para pelaku itu berani melakukan teror lagi, karena pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap kasus teror,” ujar Saiful Bahri, Senin (24/4/23).
Saiful mengungkapkan, ia selaku salah satu korban merasa kecewa. Mewakili korban lainnya, ia mendesak pihak kepolisian untuk segera mengungkap para pelaku teror pembakaran mobil.
“Saya sebagai salah satu korban mewakili para korban lainnya mendesak kepolisian untuk segera mengungkap pelaku. Minimal satu dari beberapa kasus teror prmbakaran mobil yang terjadi di Probolinggo ini,” curhatnya.
Diketahui, teror pembakaran mobil yang terjadi di wilayah hukum Polres Probolinggo telah terjadi empat kali. Sayangnya, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap satupun dari 4 kasus tersebut.
Pertama, teror bakara mobil menimpa Suzuki Karimun milik Fathullah (44), warga Desa Sindetlami, Kecamatan Besuk, Selasa (5/7/2022). Kemudian Daihatsu Sigra milik Saiful Bahri, warga Desa Kedungrejoso, Kecamatan Kotaanyar, Selasa (18/10/22) lalu.
Selanjutnya, terjadi pada Daihatsu Terios milik Saman (41) warga Desa Kedungsumur, Kecamatan Pakuniran, Rabu (4/1/23). Terakhir, Izusu Panther milik Sandiyono (40) warga Desa Curah Temu, Kecamatan Kotaanyar, Minggu (23/4/4/23).
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Probolinggo Iptu Achmad Doni Meidyanto mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mendalami kasus bakar mobil yang terjadi di wilayah hukumnya.
“Sedang kita dalami ya. Kemarin (Minggu 23/4/23, red) anggota juga sudah melakukan olah TKP (di rumah korban Sandiyono),” terangnya saat dikonfirmasi. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R