Probolinggo – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan rilis terkait gelombang panas (heatwave) yang terjadi di beberapa negara Asia Selatan. Meski gelombang panas tak berpengaruh di Indonesia BPBD Kota Probolinggo mengimbau untuk tidak terkena sinar matahari pada siang hari.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, gelombang panas (heatwave) yang terjadi di beberapa negara Asia Selatan dengan suhu maksimal 40 derajat Celcius ini tidak begitu berdampak ke Indonesia, khususnya Kota Probolinggo.
Tidak berdampaknya suhu panas inu lantaran letak geografis Indonesia berada di wilayah ekuator dengan kondisi geografis kepulauan yang dikelilingi oleh perairan yang luas.
“Untuk suhu di Kota Probolinggo tercatat maksimal 35 derajat Celcius namun untuk suhu pada siang ini (26/04/23) mencapai antara 30-31 derajat Celcius namun suhu tersebut masih normal,” ujarnya.
Suhu panas yang terjadi ini juga dibarengi dengan sinar ultraviolet yang terjadi mulai pukul 11.00 hingga pukul 13.00 WIB. Namun demikian dampak dari sinar ultraviolet yang terjadi ini masih rendah.
Untuk itu, BPBD Kota Probolinggo mengimbau kepada masyarakat untuk banyak mengkonsumsi air putih dan juga untuk tidak terkena sinar matahari pukul 11.00 hingga pukul 13.00 WIB.
“Meskipun suhu panas yang terjadi serta sinar ultraviolet tidak berdampak di Indonesia, maupun di Kota Probolinggo, kami terus memonitor terkait fenomena ini di ruang Pusdalops PB,” imbuh Sugito. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.