Menu

Mode Gelap
Kado Lebaran, 507 Warga Binaan Lapas Kelas II Probolinggo Dapat Remisi Masih jadi Favorit, 95.585 Pemudik Gunakan KA Saat Lebaran 2025 Polres Pasuruan Kota Gerebek Penjual Miras di Panggungrejo Razia Malam di Kota Pasuruan, Puluhan Kendaraan Disita, Empat Remaja Positif Narkoba Jelang Takbiran, Banjir Rendam Tiga Kecamatan di Pasuruan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Akan Gelar Open House, Warga Boleh Datang, Dilarang Bawa Oleh-oleh

Pemerintahan · 27 Apr 2023 19:34 WIB

Ada Jembatan Gladak Perak, Jalur Alternatif Curah Kobokan Ditinggalkan Pemudik


					LANDAI: Jalur Curah Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, tampak sepi. (foto: Asmadi) Perbesar

LANDAI: Jalur Curah Kobokan di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, tampak sepi. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Semenjak dibukanya Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, jalur alternatif Curah Kobokan kini jarang dilewati.

pengendara roda dua maupun roda empat mulai sepi yang melintasinya.

Diketahui sebelumnya, Jembatan Gladak Perak pada akhir 2021 putus diterjang awan panas guguran semeru (APG) hingga ambruk. Pemerintah dan masyarakat setempat pun akhirnya mencari jalur alternatif untuk menghubungkan kedua daerah yang terputus akses lalinnya.

Akhirnya ditemukan jalur alternatif Malang-Lumajang via Curah Kobokan. Namun kini, pengguna jalan yang melintas di jalur tersebut mulai berkurang, khususnya para pemudik.

Padahal sebelumnya, rata-rata warga yang hendak ke Kabupaten Malang dari Lumajang maupun arah sebaliknya, melewati jalur Curah Kobokan sebagai jalur alternatif antar dua kabupaten.

Saat ini, kebanyakan hanya warga lokal yang melewati jalur Curah Kobokan. Sebab, jalur Curah Kobokan lebih cepat dari tempat tujuan untuk menuju Kecamatan Candipuro.

“Kebetulan rumah saya di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Sedangkan saya sering ke Desa Sumberwuluh, tentu lebih dekat lewat jalur alternatif Curah Kobokan ketimbang lewat jembatan Gladak Perak,” kata warga Desa Supit Urang, Sutris, (27/4/2023).

Meski tidak terdampak erupsi Gunung Semeru pada 9 November 2022, namun jalur ini sempat ditutup akibat banjir lahar hujan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi menyampaikan, jalur alternatif Curah Kobokan tetap dibuka agar dapat memecah kepadatan pengendaran jika terjadi kemacetan di Jembatan Gladak Perak.

“Tim BPBD Lumajang saat ini tengah fokus di Curah Kobokan. Sebab, di jalur tersebut sering terjadi lahar hujan Gunung Semeru,” jelasnya.

Menurutnya, tim BPBD Lumajang terus melakukan pemantauan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam. Selain itu, tim dikerahkan untuk menjaga titik vital jalur banjir lahar hujan Gunung Semeru maupun APG.

“Jika masyarakat mau melintasi jalur tersebut karena terpaksa, disarankan jangan lewat jalur Curah Kobokan, mending lewat Jembatan Gladak Perak saja,” sampainya. (*) 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Menjelang Lebaran, Pemkab Jember Jamin Stok Daging Sapi Aman

23 Maret 2025 - 20:21 WIB

Dua OPD di Jember Bakal Digabung demi Efisiensi, Tuai Penolakan

22 Maret 2025 - 03:30 WIB

Ketua DPRD Dukung Program Janji Politik Bupati Lumajang

18 Maret 2025 - 17:09 WIB

DPRD Kabupaten Pasuruan Rampungkan Pembahasan Raperda CSR, Siap Disahkan

18 Maret 2025 - 16:48 WIB

Via CSR, Bupati Lumajang Pastikan Anak Disabilitas Dapat Akses Pendidikan dan Fasilitas Pendukung Layak

16 Maret 2025 - 12:01 WIB

Kapolres Probolinggo Kota Dimutasi, jadi Wadir Resnarkoba Polda Jatim

14 Maret 2025 - 15:04 WIB

Komisi A DPRD Apresiasi Capaian Kinerja Diskominfo Lumajang

12 Maret 2025 - 11:48 WIB

Hujan Lebat, Bupati Probolinggo Gus Haris Sidak Kios untuk Atasi Persoalan Pupuk

10 Maret 2025 - 18:37 WIB

DPRD Lumajang Gelar Rapat Paripurna Sertijab Bupati dan Wakil Bupati

7 Maret 2025 - 16:38 WIB

Trending di Pemerintahan