Probolinggo,- Soto Koya adalah salah satu soto ayam legendaris di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Soto tersebut bisa dinikmati kapan saja, bahkan pembeli bisa memesannya secara online untuk dihidangkan di rumah.
Warung soto yang dilabeli Soto Pak Koya ini terletak di Kelurahan Patokan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Soto tersebut sudah ada sejak tahun 1950-an.
Hingga saat ini soto koya masih tetap ada dan tetap ramai dikunjungi pembeli. Konon rasanya tidak pernah berubah sedikitpun dari masa ke masa.
“Soto koya ini rasanya dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Itu yang bikin orang-orang betah makan disini,” kata Nur Hayati salah satu penikmat soto koya, Jum’at (28/4/23).
Tak hanya soal rasa, soto koya harganya juga terjangkau. Warga cukup merogoh kocek Rp12 ribu. Jika bayar Rp15 ribu, maka pecinta solo legendaris ini sudah bisa menikmati soto dan segelas es teh.
“Sudah enak, murah lagi. Orang sini kebanyakan yang mencari murah dan enak. Soto koya ini yang tepat menurut saya,” ungkapnya.
Pemilik Soto Pak Koya, Mardiyah mengatakan, warung soto miliknya buka setiap hari, mulai pukul 07.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB.
Bisnis kuliner ini, menurut Mardiyah, dirintis kembali pada tahun 1989. Sebelumnya, usaha soto itu sempat pasang surut pasca dibuka pertama kali oleh kakek dan nenek Mardiyah, tahun 1950 silam.
“Usaha ini sempat tidak berlanjut karena nenek meninggal dunia. Kemudian, sayan rintis kembali dan masih terjaga sampai saat ini,” kenang Mardiyah.
Sejak awal Ramadhan hingga beberapa pasca lebaran, keramaian pengunjung di warung Soto Pak Koya, tak berkurang. “Saat bulan Ramadhan, pengunjung datang menjelang berbuka puasa,” katanya.
Jelang lebaran dan pasca lebaran, pembeli soto koya kian membludak. Bedanya, para pembeli sebagian berasal dari luar daerah, bahkan ada yang dari luar Provinsi Jawa Timur.
“Kalau mayoritas pembeli ya banyak warga sekitar Kraksaan ini. Tapi juga ada yang dari Jakarta, Jawa Tengah, Situbondo, Bondowoso, juga ada pelanggan yang biasa mampir kalau lagi lewat Kraksaan,” ungkapnya.
“Di hari biasa sampai seratus pembeli lebih. Kalau musim mudik seperti saat ini sekitar 100 porsi terjual setiap hari,” imbuh Mardiyah. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R