Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Lingkungan · 3 Mei 2023 15:58 WIB

Januari-April, Ada 59 Bencana di Kab. Probolinggo


					Kantor BPBD Kabupaten Probolinggo. Perbesar

Kantor BPBD Kabupaten Probolinggo.

Probolinggo – Sejak Januari hingga April 2023, tercatat sebanyak 59 bencana terjadi di Kabupaten Probolinggo. Menurut BPBD Kabupaten Probolinggo, bencana terjadi karena perubahan cuaca tiba-tiba akibat faktor meteorologis.

Dari data rekapitulasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Probolinggo, tercatat sebanyak 59 kejadian bencana. Meliputi 31 tanah longsor, 13 cuaca ekstrem, 13 banjir, dan satu kecelakaan/ musibah.

Dari kejadian tersebut, tanah longsor-lah yang mendominasi dengan total 31 kejadian. Tanah longsor sering terjadi di wilayah pegunungan, yakni, Kecamatan Lumbang, Sukapura, Krucil, Gading, Sumber, Kotaanyar, hingga wilayah kecamatan lain.

“Bencana yang terjadi lebih tepatnya dipicu oleh adanya kondisi dinamika atmosfer atau perubahan cuaca tiba-tiba akibat faktor meteorologis. Selain itu, pada bulan Januari, hingga Februari puncak musim hujan dan bulan April masuk musim pancaroba,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Moh. Zubaidullah

Selain itu, terjadi 13 kejadian bencana banjir, yang terjadi di dataran rendah. Yakni, di Kecamatan Dringu, Tongas, Sumberasih, Wonomerto, Pakuniran, san Leces. Terjadinya banjir ini karena tingginya intensitas hujan di wilayah hulu, serta juga dipengaruhi saluran drainase yang tidak optimal.

Kejadian bencana ini sejak awal tahun, hingga saat ini berdampak pada empat korban meninggal terdiri dari satu meninggal akibat laka akibat musibah tenggelam di sungai dan tiga lainnya akibat Covid-19. Selain itu satu korban luka akibat tertimpa material tanah longsor, dan 87.950 jiwa terdampak bencana yang terjadi.

Tak hanya korban jiwa, akibat bencana yang terjadi ini 40 rumah rusak, dengan rincian 27 rumah rusak ringan, 5 rumah rusak sedang, dan 7 rumah rusak berat.

“Selain itu, banyak pemicu terjadinya bencana seperti kondisi tanah, kemiringan lereng, belum optimalnya infrastruktur saluran drainase, hingga pemanfaatan vegetasi,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi dampak, hingga penanggulangan BPBD Kabupaten Probolinggo terus bekoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan identifikasi, assesment pembersihan dampak bencana, hingga distribusi bantuan kedaruratan.

“Terkait masuk musim pancaroba, kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu meingkatkan kewaspadaan meantau perkembangan informasi situasi cuaca, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan, hingga kesehatan,” imbuh Moh. Zubaidullah. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Perhutani Probolinggo-Lumajang Tepis Soal Alih Fungsi Lahan Lindung Jadi Tanaman Tebu

12 November 2024 - 16:23 WIB

Trending di Lingkungan