Probolinggo – Sejak Januari hingga April 2023, tercatat sebanyak 59 bencana terjadi di Kabupaten Probolinggo. Menurut BPBD Kabupaten Probolinggo, bencana terjadi karena perubahan cuaca tiba-tiba akibat faktor meteorologis.
Dari data rekapitulasi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Kabupaten Probolinggo, tercatat sebanyak 59 kejadian bencana. Meliputi 31 tanah longsor, 13 cuaca ekstrem, 13 banjir, dan satu kecelakaan/ musibah.
Dari kejadian tersebut, tanah longsor-lah yang mendominasi dengan total 31 kejadian. Tanah longsor sering terjadi di wilayah pegunungan, yakni, Kecamatan Lumbang, Sukapura, Krucil, Gading, Sumber, Kotaanyar, hingga wilayah kecamatan lain.
“Bencana yang terjadi lebih tepatnya dipicu oleh adanya kondisi dinamika atmosfer atau perubahan cuaca tiba-tiba akibat faktor meteorologis. Selain itu, pada bulan Januari, hingga Februari puncak musim hujan dan bulan April masuk musim pancaroba,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo, Moh. Zubaidullah
Selain itu, terjadi 13 kejadian bencana banjir, yang terjadi di dataran rendah. Yakni, di Kecamatan Dringu, Tongas, Sumberasih, Wonomerto, Pakuniran, san Leces. Terjadinya banjir ini karena tingginya intensitas hujan di wilayah hulu, serta juga dipengaruhi saluran drainase yang tidak optimal.
Kejadian bencana ini sejak awal tahun, hingga saat ini berdampak pada empat korban meninggal terdiri dari satu meninggal akibat laka akibat musibah tenggelam di sungai dan tiga lainnya akibat Covid-19. Selain itu satu korban luka akibat tertimpa material tanah longsor, dan 87.950 jiwa terdampak bencana yang terjadi.
Tak hanya korban jiwa, akibat bencana yang terjadi ini 40 rumah rusak, dengan rincian 27 rumah rusak ringan, 5 rumah rusak sedang, dan 7 rumah rusak berat.
“Selain itu, banyak pemicu terjadinya bencana seperti kondisi tanah, kemiringan lereng, belum optimalnya infrastruktur saluran drainase, hingga pemanfaatan vegetasi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi dampak, hingga penanggulangan BPBD Kabupaten Probolinggo terus bekoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan identifikasi, assesment pembersihan dampak bencana, hingga distribusi bantuan kedaruratan.
“Terkait masuk musim pancaroba, kami mengimbau kepada masyarakat agar selalu meingkatkan kewaspadaan meantau perkembangan informasi situasi cuaca, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan, hingga kesehatan,” imbuh Moh. Zubaidullah. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.