Lumajang,- Industri sawit di Indonesia memiliki peran strategis bagi perekonomian nasional. Bahkan, industri sawit dinilai mampu membangun ketahanan pangan dan kedaulatan energi.
Hingga kini, industri sawit terus didorong untuk mengembangkan hilirisasi guna mendongkrak peningkatan kegiatan perekonomian dalam negeri.
Sadar akan tingginya nilai ekonomis sawit, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Nasdem Lumajang menggelar sosialisasi dan expo tentang hilirisasi produk turunan kelapa sawit bagi masyarakat kota pisang.
Anggota DPR-RI Komisi XI Fraksi Partai Nasdem, Charles Meikyasah melalui Tenaga Ahli (TA) Faris Widiyatmoko menyampaikan, sosialisasi digelar agar masyarakat Lumajang mengetahui industri sawit yang hingga kini mampu menjadi menopang perekonomian dalam negeri.
Industri sawit, dijelaskan Garis, juga mampu menghidupkan sektor jasa lainnya. Salah satunya perdagangan, dimana minyak sawit banyak dibutuhkan oleh masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.
“Masyarakat kita kan tahunya hanya minyak goreng itu, padahal masih banyak produk turunan lainnya seperti produk kosmetik, margarin hingga produk farmasi. Nah melalui kegiatan ini kita kenalkan betapa pentingnya sawit,” kata Faris usai gelar yang digelar di Resto Galaxy Klapan Hall, Selasa (9/5/2023).
Disamping itu, kata Faris, industri sawit terbukti mampu menjadi big-push industry yang juga memiliki big-impact dalam perekonomian Indonesia.
Industri ini telah membuka lapangan pekerjaan yang cukup banyak, bahkan tidak terdampak pandemi yang mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bagi para pekerjanya. “Selain itu, menghasilkan devisa ekspor yang besar,” cetusnya.
Terkait besarnya potensi komoditas sawit, imbuh Faris, pemerintah tengah berupaya mengubah posisi Indonesia dari Raja CPO menjadi Raja Hilir Sawit pada 2045 mendatang.
“Kita yang di Lumajang mungkin sangat awam soal sawit, karena sawit berada paling banyak di luar Lumajang, seperti di Provinsi Riau yang area tanamnya paling besar di Indonesia,” katanya.
Faris menambahkan, saat ini, sawit sedang memainkan peran penting dalam neraca dagang sebagai komoditas non migas. Beruntungnya, kontribusi ekspor tersebut memiliki kesinambungan karena diversifikasi produk turunan.
“Ya, minyak sawit dan turunannya itu salah satu kontributor terbesar terhadap ekspor khususnya non migas,” pungkas dia. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R