Lumajang,- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang kekurangan tenaga penyuluh di bidang pertanian. Saat ini, baru tersedia 115 tenaga penyuluh untuk melayani 198 desa dan 7 kelurahan di kota pisang.
Kepala DKPP Kabupaten Lumajang melalui Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Hendra menyampaikan, jumlah penyuluh pertanian yang ada di wilayahnya masih belum bisa dikatakan ideal.
“Memang kita masih kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Tapi, peran tenaga penyuluh terus bekerja secara maksimal untuk membantu para petani, agar bisa menggenjot wilayahnya,” kata Hendra saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (20/5/2023).
Menurut Hendra, idealnya satu petugas penyuluh pertanian bertanggung jawab untuk satu desa. Namun saat ini mereka harus mendampingi 2 hingga 3 desa sekaligus lantaran minimnya sumberdaya manusia.
Dikatakannya, rekrutmen untuk tenaga penyuluh ini tidak bisa begitu saja dilakukah oleh pemerintah daerah. Sebab yang bisa melakukan rekrutmen adalah pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian.
“Dari total 115 penyuluh pertanian yang ada saat ini, 66 orang berstatus P3K, sedangkan 49 orang penyuluh pertanian yang berstatus ASN di Kabupaten Lumajang,” bebernya.
Tenaga penyuluh pertanian ini, imbuhnya, ada 2 kategori yakni jenjang keahlian dan keterampilan. Untuk dua kategori tersebut, pihaknya sudah mengusulkan kekurangan tenaga penyuluh sejak 2022 yang lalu.
“Kami juga sudah usulkan mulai tahun 2022 lalu. Hingga tahun depan ya masih akan kekurangan tenaga penyuluh guna menutupi wilayah-wilayah kurang petugas tersebut,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R