Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Sosial · 22 Mei 2023 15:40 WIB

Yadnya Kasada, PHDI Akan Tertibkan Pedagang hingga Pemarit


					Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto. Perbesar

Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto.

Probolinggo – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Probolinggo berupaya agar umat Hindu Suku Tengger dalam pelaksanaa Upacara Yadnya Kasada berjalan kusyuk dan tenang. Pada Yadnya Kasada tahun ini selain penutupan bagi wisatawan, juga ada pengetatan bagi pedagang, hingga pemungut sesaji (pemarit).

Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto mengatakan, hal itu sesuai hasil rapat yang telah di gelar sebelumnya.

Dikatakan selain penutupan wisata Gunung Bromo, juga ada larangan kepada umat Hindu untuk membawa sound system serta menggunakan motor berknalpot brong.

“Jadi sesuai hasil rapat, bagi warga Tengger yang melaksanakan Yadnya Kasada yang membawa sound system serta motor berknalpot brong, maka harus dititipkan di Pos Cemorolawang, hal ini untuk menjaga kekitmatan, dan kekusyukan upacara Yadnya Kasada,” ujarnya, Senin (22/5/2023).

Tak hanya itu, pedagang yang berjualan juga akan diseleksi. Di mana untuk pedagang makanan diperbolehkan.

Sedangkan untuk pedagang pakaian dilarang. Selain itu, para pedagang yang hendak berjualan wajib menitipkan KTP di Pos Cemorolawang. Nantinya jika selesai berjualan dan ingin mengambil KTP wajib membawa sampahnya.

Tak hanya bagi pedagang, bagi pemarit yang mengambil sesaji yang dilarung di kawah Bromo wajib menyerahkan KTP. Jika pemarit bukan dari empat wilayah (Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang), tidak diperkenankan.

“Selain itu, pemarit ini akan kami kumpulkan terlebih dahulu untuk kami beri sosialisasi, yang mana sesaji yang boleh diambil harus sudah menyentuh tanah dahulu. Karena jika sudah terkena tanah maka sesaji tersebut sudah diterima,” ujarnya.

Dan untuk mengantisipasi wisatawan yang nekat masuk ke Bromo saat upacara Yadnya Kasada, maka TNI, Polri, dan Jogoboyo akan melakukan penjagaan di pintu masuk.

“Hal ini untuk mengantisipasi wisatawan atau warga yang bukan melaksanakan Yadnya Kasada untuk masuk. Hal ini untuk ketenangan umat Hindu yang melaksanakan Yadnya Kasada,” kata Bambang. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 37 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengurus AMSI Jatim Periode 2024-2028 Dilantik, Wamen Komdigi Beri Pesan Begini

20 November 2024 - 18:30 WIB

Petani Tembakau Lumajang Dibantu Satu Mesin Tiga Roda dan Lima Mesin Rajang

19 November 2024 - 14:31 WIB

Wamen Komdigi Bakal Hadiri Seminar dan Pelantikan AMSI Jatim

18 November 2024 - 17:55 WIB

Mentan Ajak Ribuan Peserta Minum Susu Bersama dan Teken MoU untuk Tingkatkan Produksi Susu Lokal di Pasuruan

14 November 2024 - 18:03 WIB

Permudah Penumpang Mudik Mencoblos, KAI Daop 9 Jember Siapkan Tiket Promo

14 November 2024 - 16:44 WIB

Lumajang Hanya Dapat Tiga Kuota untuk Petugas Kloter Pendamping Ratusan Calon Jemaah Haji

13 November 2024 - 08:36 WIB

Manfaatkan Lahan Kosong, Polres Probolinggo Kota Tanam Jagung

12 November 2024 - 18:46 WIB

Karang Taruna Memiliki Peran Penting Tumbuh Kembangnya Pemerintahan Desa

11 November 2024 - 09:46 WIB

Pemesanan Tiket KA untuk Libur Nataru Dibuka, Daop 9 Siapkan 7.000 Tiket per Hari

8 November 2024 - 15:32 WIB

Trending di Sosial