Probolinggo,- Marmut merupakan hewan lucu sejenis kelinci yang biasa diternak oleh warga di desa-desa. Namun di Desa Pohsangit Lor, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, posisi marmut lagi ‘naik daun’.
Hewan imut itu telah menjadi tontonan ribuan warga di arena balapan. Balap marmut ini digelar di salah satu trek di sebuah halaman rumah warga di Dusun Kolor, Desa Pohsangit Lor.
Tak hanya diikuti oleh peserta dari lokasi sekitar, saking terkenalnya tradisi ini, perlombaan marmut ini diikuti peserta dari luar Probolinggo.
Menjelang perlombaan, marmut-marmut mendapat treatment (perlakuan) mulai diberi minuman dari ramuan herbal hingga perawatan lainnya. Selain treatment, sebelum perlombaan, marmut- marmut itu lebih dahulu menjalani uji lintasan, agar saat perlombaan marmut sudah beradaptasi.
Untuk perlombaan marmut sendiri sama seperti perlombaan pada drag race, yang mana dua marmut dilepas di lintasan sepanjang 40 meter dan lebar 1,5 meter. Dan marmut tercepatnya yang keluar menjadi pemenang.
“Awalnya perlombaan ini digelar untuk warga dan anak-anak sekitar yang hobi memelihara marmut hingga menjadi tradisi. Namun saking meriahnya setiap perlombaan sehingga menarik peserta dari luar daerah seperti dari Lumajang hingga Jember,” ujar panitia balap marmut, Samsul Arifin.
Sejatinya, perlombaan balap marmud ini merupakan tradisi warga sekitar tatkala musim kemarau tiba, sehingga tak hanya peserta saja yang membludak di setiap perlombaan, namun juga antusias penonton juga membludak di setiap perlombaan.
Dalam balap marmud ini tidak ada kriteria khusus, hanya ada satu aturan yakni marmud tercepatlah yang keluar sebagai juara. Meski demikian untuk mempercantik marmud, peserta biasanya menambah sedikit aksesorit pada marmudnya.
“Setiap perlombaan ada enam juara, yakni juara 1, 2, 3, dan juara harapan 1, 2, 3 . Meskipun hadiahnya tidak besar yang diambilkan dari uang pendaftatan, namun kebersamaan dan tradisi ini dapat terjaga di kampung ini,” imbuh Samsul Arifin.
Sementara, salah satu peserta balap marmut asal Lumajang, Saiful Anam mengatakan, dalam setiap perlombaan ia selalu membawa marmut andalannya. Sehingga di setiap perlombaan salah satu marmut yang dibawanya selalu keluar sebagai juara.
“Karena juga hobi, setiap ada perlombaan marmut saya selalu ikut salah satunya di perlombaan di Desa Pohsangit Lor ini. Setiap perlombaaam saya membawa sejumlah marmut andalan, sehingga dari beberapa marmut yang saya ikutkan diantaranya keluar menjadi juara,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.