Pasuruan,- Kisah sukses inspiratif datang dari Desa Dompo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Warga bernama Aries Sugeng Didiyanto, mampu menghasilkan kerajinan ukir dengan nilai seni dan harga tinggi menggunakan limbah kayu bekas.
Pria berusia 45 tahun itu mulai terlibat dalam bisnis kayu ukir tahun 2014. Awalnya hanya coba-coba, karena melihat banyak sisa kayu tak terpakai di dekat rumahnya.
Ia memulai usaha ini dengan mengerjakan produk yang relatif lebih mudah terlebih dahulu, seperti gantungan sangkar dan kerajinan ukir kayu ringan lainnya.
“Dulu saya itu tidak bisa ngukir. Saya baru belajar mengukir sekitar umur 30 tahun. Kemudian saya mencoba membuat gantungan sangkar, alhamdulillah banyak yang suka,” kata Aries.
Melalui kerja keras dan semangat untuk berinovasi, pria yang hobi memelihara ikan cupang, lantas mengembangkan keterampilannya. Ia mulai menciptakan piala kayu yang unik.
Inspirasi ini muncul ketika ia dicurhati rekannya penghobi ikan cupang asal Surabaya. Rekannya itu curhat bahwa event yang digelar, sering sepi peminat.
Aris menyadari, bahwa dalam kontes ikan cupang, para pemenang hanya menerima sertifikat penghargaan tanpa mendapatkan piala yang sesuai dengan prestasi mereka.
Melihat peluang ini, Aries menawarkan kepada teman-temannya di komunitas cupang untuk membuat piala kayu. Agar penghargaan yang diberikan lebih berkelas dan bermakna bagi para pemenang.
“Biasanya kan cuma dikasih sertifikat saja. Kemudian saya tawari piala dari kayu,” ujarnya.
Piala kayu buatan Aries mulai mendapatkan perhatian di kalangan penggemar ikan cupang lokal. Bahkan pesanan piala kayunya semakin meningkat baik di pasar lokal maupun negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, serta berhasil menembus pasar Australia dan Amerika.
Target pemasaran Aries terbantu berkat aktifitasnya dikomunitas culang. Sebab anggota komunitas cupang memiliki banyak kenalan di dalam dan luar negeri.
“Sebelum bisnis ukir, saya kan bisnis cupang. Pasar cupang saya ini sampai ke luar negeri,” ujarnya.
Untuk menunjang usahanya, Aries mulai merekrut tenaga sebagai karyawan. Semula, hanya dirinya seorang. Namun, ia kini mempekerjakan hingga puluhan orang.
“Saya pernah memiliki 35 orang tenaga kerja. Namun, sekarang, tersisa 10 orang tenaga kerja saja,” ujar dia.
Aries menjelaskan, ia memberi brand produk Cencu Art pada hasil karyanya. Nama Cencu diambil dari nama bisnis ikan cupangnya dulu, yaitu Central Cupang Pasuruan yang sekarang diganti menjadi Cencu Art.
“Nama brand itu sebenarnya nama bisnis ikan cupang saya dulu,” jelas dia.
Selain piala kayu, Aries juga membuat beragam kerajinan lainnya seperti cinderamata, hingga lampu hias dan banyak barang kerajinan berbahan kayu lainnya. Dalam satu bulan, Aries mampu menciptakan sekitar seribu buah kerajinan.
“Untuk harga relatif sih, mulai dari Rp10 ribu sampi Rp70 juta,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT