Pasuruan,- Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) merebak di Kabupaten Pasuruan. Dinas Peternakan setempat mencatat, ada 193 kasus LSD di wilayah tersebut.
Menurut Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan, Nur Alfiyah, dari 193 kasus, ada 154 ekor sapi masih terindikasi sakit, 32 ekor sapi dinyatakan sembuh, dan satu ekor sapi dilaporkan mati.
“Untuk ternak yang terkena LSD ini meningkat jadi 193 kasus di seluruh Kabupaten Pasuruan. Saat ini paling banyak kasus LSD di wilayah Kecamatan Sukorejo dengan angka 49 kasus, 32 sakit, dan 15 sembuh,” kata Alfiyah, Senin (12/6/2023).
Alfiyah mengungkapkan bahwa wilayah Kecamatan Sukorejo merupakan wilayah dengan kasus LSD paling tinggi di Kabupaten Pasuruan.
“Dari total ada 49 kasus itu, 32 sapi masih sakit dan 15 sapi telah sembuh,” ujarnya menegaskan.
Selain itu, ada 14 kecamatan lainnya di Kabupaten Pasuruan yang juga terdampak penyakit LSD. Tiga kecamatan dengan jumlah kasus tertinggi adalah Kecamatan Sukorejo, Gempol dan Rembang.
“Jadi di Kecamatan Sukorejo 49 kasus, Kecamatan Gempol 29 kasus, dan Kecamatan Rembang 31 kasus,” paparnya.
Selanjutnya, Kecamatan Pandaan, Prigen, Purwosari, Beji, Bangil, dan Tutur juga melaporkan adanya kasus LSD dengan jumlah antara 10 hingga 12 kasus.
Sementara 5 kecamatan lainnya memiliki kasus LSD di bawah 10, yaitu Kecamatan Gondangwetan, Kraton, Nguling, Purwodadi dan Puspo.
“Di Kecamatan Gondangwetan 2 kasus, Kraton 2 kasus, Nguling 1 kasus, Purwodadi 2 kasus dan Puspo 3 kasus,” beber dia.
Dalam upaya menanggulangi penyebaran penyakit ini, Dinas Peternakan Kabupaten Pasuruan telah meluncurkan program vaksinasi. Sebanyak 61.330 vaksin telah disiapkan untuk Koperasi Unit Desa (KUD) dan dibagi menjadi 3 tahap.
“Kami bagi tiga tahap. Tahap pertama mulai Oktober sampai November tahun lalu, sedangkan untuk tahap kedua pada bulan Mei kemarin dan sudah tervaksin total 29 ribu ekor sapi. Untuk tahap ketiga, program vaksinasi tahun ini belum dilakukan,” pungkas Alfiyah. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R