Probolinggo – Ahmad, warga Desa Sumberkerang, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo harus menunda keberangkatan hajinya pada tahun ini. Pasalnya, kondisi kesehatam dari pria 67 tahun tersebut masih belum memungkinkan untuk bepergian jauh lantaran penyakit Tuberkulosis (TBC) yang diidapnya.
“Hasil koordinasi dengan pihak kesehatan, untuk Bapak Ahmad bin Sumo masih belum memungkinkan untuk berangkat tahun ini,” kata Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, Taufieq, Jumat (23/6/2023).
Ia menjelaskan, sejatinya keberangkatan Ahmad dijadwalkan pada Kamis (15/6/2023) lalu, namun karena kondisi kesehatannya belum memungkinkan, pihaknya pun berinisiatif akan memberangkatkannya bersama kelompok terbang (kloter) terakhir. Dari awal, kloter terakhir merupakan Kloter 84, namun dengan adanya tambahan kuota dari pemerintah Arab Saudi sebanyak 8.000 jamaah, jumlah kloter pun akhirnya bertambah menjadi 85.
“Ada tambahan kuota, sehingga yang terakhir Kloter 85. Dan kloter terakhir sudah berangkat Kamis (22/6/2023) kemarin. Namun kondisi pak Ahmad masih belum memungkinkan untuk berangkat,” ujarnya.
Dengan berangkatnya kloter terakhir, praktis Ahmad harus menunda perjalanan hajinya.
Pihaknya pun menjadwalkan, Ahmad akan menunaikan ibadah haji pada 2024 mendatang. “Masuk ke antrean tahun depan,” ujarnya.
Lebih lanjut Taufieq menjelaskan, dalam kuota tambahan yang mencapai delapan ribu jamaah ini. Provinsi Jawa Timur mendapatkan kuota sekitar 1.300 orang. Sementara, untuk Kabupaten Probolinggo mendapatkan jatah tambahan sebanyak 30 orang.
“Kabupaten dapat 30 kuota plus tambahan dari mutasi Kota Probolinggo dua orang. Jadi total 32 orang dengan rincian 14 laki-laki dan 18 perempuan. Kemarin sudah dilepas pemberangkatannya oleh wabup di pendopo,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.