Probolinggo – Puluhan warga Dusun Pilangkerep, Desa Sumberkare, Kecamatan Wonomerto harus menggunakan air resapan sungai yang mengering untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini selain wilayah sudah masuk musim kemarau, juga air dari PDAM tidak mengalir.
Musim kemarau yang sudah terjadi sejak beberapa waktu yang lalu cukup dirasakan puluhan kepala keluarga di Dusun Pilangkerep. Untuk kebutuhan memasak, minum, hingga mandi, warga terpaksa menggunakan air resapan aliran Sungai Umbulan, Lumbang yang mulai mengering.
Untuk mengambil air resapan sungai ini, warga terlebih dahulu harus menggali tanah di samping genangan air sungai sedalam 30 cm hingga 50 cm hingga keluar air. Kemudian air tersebut tak bisa langsung diambil. Warga harus menunggu beberapa saat agar air jernih kemudian warga mengambilnya.
Warga mengambil air resapan sungai ini, pagi dan sore. Air ini mereka gunakan selain kebutuhan sehari-hari, juga untuk minum hewan ternak.
“Sebenarnya warga sekitar memasang dan menggunakan air PDAM, namun, sejak dua bulan yang lalu, air PDAM ini tak keluar. Sehingga, warga terpaksa menggunakan air resapan sungai ini untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar warga Pilangkerep, Siha.
Dengan kondisi ini mulai memasuki kemarau, hingga air PDAM yang sejak dua bulan tidak keluar air. Warga berharap dibuatkan sumur bor, sehingga saat musim kemarau tidak kekurangan air.
“Harapan kami agar di sekitar lokasi ada sumur bor, agar saat musim seperti saat ini kebutuhan air bersih warga tercukupi,” kata Siha.
Hal senada disampaikan warga Pilangkerep lainnya, Suci. Ia mengatakan, jika membuat sumur bor, harus mengebor cukup dalam, sekitar 100 meter.
“Untuk pengambilan air resapan sungai ini dilakukan pagi dan sore hari. Air ini saya gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, baik masak, hingga kebutuhan lainnya,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.