Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Budaya · 30 Jun 2023 09:41 WIB

Bakar ‘Sate Lanjeng’, Tradisi Ponpes Bani Rancang Meriahkan Idul Adha


					UNIK: Santri dan satriwati Ponpes Bani Rancang Probolinggo menggelar tradisi Sate Lanjeng. (foto: Hafiz Rozani) Perbesar

UNIK: Santri dan satriwati Ponpes Bani Rancang Probolinggo menggelar tradisi Sate Lanjeng. (foto: Hafiz Rozani)

Probolinggo,- Ada hal unik dan menarik yang menjadi tradisi di Pondok Pesantren (Ponpes( Bani Rancang, Dusun Kalisat, Desa Lemahkembar, Kecamatan Sumbersih, Kabupaten Probolinggo tiap tahun.

Untuk memperingati Idul Adha, ratusan santri menggelar tradisi ‘Sate Lanjeng’ (sate panjang) berupa, ribuan sate yang dibakar memanjang secara beramai-ramai.

Tradisi sate lanjeng digelar Ponpes Bani Rancang pada Kamis malam (29/06/23) pukul 19.00 WIB di lapangan pesantren. Sebelum tradisi dimulai, sejumlah pengurus dibantu santri mempersiapkan tempat panggangan sate sepanjang 100 meter.

Setelah tempat panggangan siap, tahap selanjutnya memasukkan arang dengan total 100 kilogram arang. Setelah arang membara, 2.000 tusuk sate dibagikan kepada santri dan satriwati untuk selanjutnya dibakar bersama.

Setelah mendapat aba-aba dari Pengasuh Ponpes Bani Rancang, Gus Agus Hasan Muktasim Billah, barulah 2.000 tusuk sate dibakar. Setiap santri mendapat jatah membakar lima tusuk sate.

“Sate lanjeng ini merupakan tradisi pondok pada setiap hari raya Idul Adha, kebetulan saat momen ini, para santri dan santriwati tidak pulang,” ujar Gus Agus.

Tak butuh waktu lama, sate yang dipegang santri dan santriwati secara bergantian matang. Setelah matang, santri dan santriwati makan bersama, nasi dengan lauk sate yang telah dibakar atau polokan yang juga dilaksanakan di halaman ponpes.

“Tradisi ini selain momen dilaksanakan setiap Idul Adha juga mengajarkan para santri kebersamaan selama berada dan belajar di ponpes,” imbuh Gus Agus.

Sementara itu, Siti Fatimah (16), salah seorang santriwati mengamini jika sate lanjeng merupakan tradisi pondok yang digelar tiap tahun. Hanya, pada tahun 2022 lalu tidak digelar karena sedang pandemi Covid-19.

“Tadi saat bakar sate terlalu sama sehingga sejumlah sate milik saya agak gosong. Semoga tahun depan tradisi sate lanjeng ini digelar lebih meriah lagi,” harapnya. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Ada Festival Segoro Topeng Kali Wungu di Lumajang, Bikin Pelaku UMKM Sumringah

25 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Tari Sodoran di Hari Raya Karo Pukau Wisman

20 Agustus 2024 - 18:26 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran

20 Agustus 2024 - 17:34 WIB

Trending di Budaya