Surabaya,- Panitia Qurban Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) mengolah limbah dari penyembelihan hewan qurban Idul Adha 1444 H, menjadi kompos untuk tanaman.
“Proses pengolahan limbah dan sekaligus memasak jeroan hewan qurban itu dilakukan di Area Komposter MAS seluas 16m x 16m” kata Humas MAS Helmy M Noor, Sabtu (1/7/23).
Liang yang digunakan sebagai komposter, dijelaskan Helmy, berukuran 3 x 3 meter dengan kedalaman 1,5m. Limbah-limbah hewan kurban itu pun lalu dimasukkan ke dalam liang tersebut.
“Kami juga mencampurkan limbah itu dengan daun-daunan sampah tanaman yang ada di halaman masjid. Estimasi menjadi kompos sekitar 6 bulan,” imbuh dia.
Menurut Helmy, setelah menjadi kompos dalam kemasan, selain untuk menyuburkan tanaman di kawasan Masjid Al Akbar, juga diberikan kepada jamaah yang membutuhkan secara cuma-cuma alias gratis.
Sedangkan jeroan hewan qurban, imbuh Helmy, setelah dibersihkan dari kotoran, maka dicuci dengan air mengalir sebanyak 3 kali. Lalu dimasak setengah matang dalam 3 dandang ukuran besar.
Setelah itu baru dibagi kepada penerima qurban dalam kemasan 1,5 kg bersama daging dan tulang, yang sebelumnya sudah disiapkan.
“Jadi, kami dari Al Akbar melakukan pelayanan yang bersifat one top service yang bebas pencemaran lingkungan, apalagi mencemari sungai dan justru bermanfaat untuk masyarakat, termasuk jeroan yang sudah dibersihkan dan dimasak setengah matang itu,” bebernya.
Saat Idul Adha, Badan Pelaksana Pengelola (BPP) MAS menerima sapi qurban dari Presiden Joko Widodo, Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan jamaah yang disembelih H+1 usai salat Idul Adha.
Hampir 40 ribu jamaah dari Surabaya dan sekitarnya memadati MAS untuk melaksanakan salat Idula Adha 1444 H Kamisn(29/6/2023) yang dipimpin KH. Abdul Hamid Abdullah (Imam Besar MAS) dan Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh DEA sebagai khatib dengan tema ‘Membangun Generasi yang Sholeh dan Ke-Kita-an’. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R