Lumajang,- Hujan yang melanda Kabupaten Lumajang, sejak Jumat (30/6/2023) sore, mengakibatkan puluhan hektar tembakau di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, terendam banjir.
Akibatnya, tembakau milik warga yang berusia sekitar 1 – 2 bulan tergenang air hujan. Daun dan batang layu, bahkan tanaman mati akibat terlalu lama terendam air.
Salah satu petani pemilik yang tembakaunya terendam banjir, Rudi menyampaikan, tanaman tembakau di Desa Karanglo yang terendam banjir dan mati, luasnya mencapai puluhan hektar.
“Rusak semua mas. Tadi saya lihat akarnya sudah tidak normal, batangnya tidak normal dan daunnya layu,” kata Rudi saat ditemui di area tanaman tembakau miliknya, Sabtu (1/7/2023).
Rudi mengatakan, fenomena ini bisa terjadi kapan saja di tengah musim tembakau. Mengingat, perubahan cuaca tidak dapat diprediksi. Banyak petani yang mengaku pasrah dengan kondisi ini.
Matinya tanaman tembakau akibat banjir ini, menyebabkan petani rugi. Sebab sejak masa tanam, perawatan hingga pemupukan, membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Jika lahan yang ditanami tembakau hasil sewa, tentu kerugian material lebih besar. “Tanaman tembakau tiap hektare membutuhkan biaya sekitar Rp 24 juta sampai Rp 25 juta,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang, Dwi Wahyono mengatakan, total ada 30 hektar lahan tembakau terendam banjir.
Selain di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, area tanaman tembakau yang juga terdampak dengan kategori parah adalah tanaman tembakau di Desa Bades, Kecamatan Pasirian.
“Kini para petani hanya bisa pasrah. kita berharap ada bantuan dari pemerintah, terutama bantuan modal,” pungkasnya berharap. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainullah FT