Menu

Mode Gelap
Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

Budaya · 2 Jul 2023 18:26 WIB

Pusaka Penganti, Pusaka Khas Pasuruan yang Mendunia


					TERAMPIL: Ahli pusaka, Muhammad Jufri (52), saat membuat pusaka. Jufri menunjukkan Pusaka Penganti (insert) Perbesar

TERAMPIL: Ahli pusaka, Muhammad Jufri (52), saat membuat pusaka. Jufri menunjukkan Pusaka Penganti (insert)

Pasuruan,- Di Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, ada ahli pusaka bernama Muhammad Jufri (52) dan anaknya, Junaedi (37). Mereka telah dikenal luas sebagai perajin pusaka yang mampu menciptakan senjata-senjata tradisional dengan nilai sejarah mendalam.

Salah satu karya terkenal bapak-anak ini adalah pusaka bernama ‘Penganti’, yang berarti ‘untuk keselamatan’. Pusaka ini telah menjadi ikon khas Pasuruan dan dianggap memiliki kekuatan magis dan spiritual.

Menurut Jufri, pusaka Penganti telah ada selama kurang lebih 300 tahun, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Sebagai generasi kelima dalam keluarganya yang menjaga tradisi pembuatan senjata dan pusaka, Jufri dengan bangga mewarisi keahlian ini dari leluhurnya.

Pusaka Penganti dan karya-karya mereka lainnya, seperti pisau, clurit, keris, pedang, liontin, dan cincin, dibuat dengan menggunakan metode tradisional.

Sebelum memulai proses pembuatan, Jufri dan Junaedi harus menjalankan ritual khusus dan mencari hari yang dianggap baik menurut tradisi, seperti Senin Pahing, Jumat Pon, dan Jumat Kliwon.

“Dalam sebulan, kami mampu menciptakan antara 3 hingga 6 pusaka,” ungkap Jufri dengan penuh semangat, Minggu (2/7/23).

Terkait harga, Jufri tidak menentukan harga tetap untuk pusaka-pusaka buatannya. Ia lebih memilih untuk menerima mahar sesuai kesepakatan dengan pemesan.

Hal ini menunjukkan bahwa karya-karya mereka tidak hanya bernilai materi, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi pemiliknya.

Tidak hanya mendapat pesanan dari penduduk sekitar Pasuruan, tetapi kini pemesan pusaka Penganti juga berasal dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.

“Ada banyak orang dari Singapura dan Malaysia yang memesan pusaka dari kami,” tambah Jufri dengan bangga. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 357 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Jahat Dan Rakus, Sosok Rahwana Dibuat Untuk Pawai Ogoh – Ogoh di Lumajang

17 Maret 2025 - 14:10 WIB

Festival MPS Kembali Digelar di Genggong, Ajang Adu Kreatifitas sekaligus Pelestarian Budaya Lokal

8 Maret 2025 - 08:49 WIB

Trending di Budaya