Pasuruan,- Di Desa Kemiri, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, ada ahli pusaka bernama Muhammad Jufri (52) dan anaknya, Junaedi (37). Mereka telah dikenal luas sebagai perajin pusaka yang mampu menciptakan senjata-senjata tradisional dengan nilai sejarah mendalam.
Salah satu karya terkenal bapak-anak ini adalah pusaka bernama ‘Penganti’, yang berarti ‘untuk keselamatan’. Pusaka ini telah menjadi ikon khas Pasuruan dan dianggap memiliki kekuatan magis dan spiritual.
Menurut Jufri, pusaka Penganti telah ada selama kurang lebih 300 tahun, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda. Sebagai generasi kelima dalam keluarganya yang menjaga tradisi pembuatan senjata dan pusaka, Jufri dengan bangga mewarisi keahlian ini dari leluhurnya.
Pusaka Penganti dan karya-karya mereka lainnya, seperti pisau, clurit, keris, pedang, liontin, dan cincin, dibuat dengan menggunakan metode tradisional.
Sebelum memulai proses pembuatan, Jufri dan Junaedi harus menjalankan ritual khusus dan mencari hari yang dianggap baik menurut tradisi, seperti Senin Pahing, Jumat Pon, dan Jumat Kliwon.
“Dalam sebulan, kami mampu menciptakan antara 3 hingga 6 pusaka,” ungkap Jufri dengan penuh semangat, Minggu (2/7/23).
Terkait harga, Jufri tidak menentukan harga tetap untuk pusaka-pusaka buatannya. Ia lebih memilih untuk menerima mahar sesuai kesepakatan dengan pemesan.
Hal ini menunjukkan bahwa karya-karya mereka tidak hanya bernilai materi, tetapi juga memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi pemiliknya.
Tidak hanya mendapat pesanan dari penduduk sekitar Pasuruan, tetapi kini pemesan pusaka Penganti juga berasal dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura dan Malaysia.
“Ada banyak orang dari Singapura dan Malaysia yang memesan pusaka dari kami,” tambah Jufri dengan bangga. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R