Menu

Mode Gelap
PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

Peristiwa · 8 Jul 2023 08:17 WIB

Bupati Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Selama 14 Hari


					TANGGAP DARURAT: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek data jumlah pengungungsi di posko pengungsian Desa Jarit, Candipuro. (foto: FB Cak Thoriq) Perbesar

TANGGAP DARURAT: Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, mengecek data jumlah pengungungsi di posko pengungsian Desa Jarit, Candipuro. (foto: FB Cak Thoriq)

Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bergerak cepat pasca banjir melanda wilayahnya. Selain melakukan assessment dampak banjir, pemerintah daerah juga mendirikan sejumlah posko pengungsian.

Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, saat meninjau lokasi pengungsian di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Jumat (7/7/2023) malam mengatakan, Pemkab Lumajang menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari akibat bencana ini.

Masa tanggap darurat selama dua pekan itu berlaku mulai tanggal 7 Juli 2023 sampai 21 Juli 2023.

“Baru saja saya sudah menandatangani dan saya menugaskan Pak Sekda sebagai pimpinan satuas tugas selama 14 hari,” kata Cak Thoriq.

Menurut Cak Thoriq, keputusan itu diambil setelah 6 kecamatan di Kabupaten Lumajang, yakni Kecamatan Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pronojiwo, Pasrujambe dan Tempursari, porak-poranda pasca diterjang banjir bandang hingga longsor.

Cak Thoriq menyampaikan, hujan di kawasan Gunung Semeru sejauh ini masih sangat tinggi. Untuk itu, ia akan terus memantau perkembangan situasi dan kondisi selama beberapa hari ini.

“Pendataan terus kita lakukan, kita juga akan melihat situasi beberapa hari ini karena curah hujan masih tinggi lantaran lahar Semeru tidak bisa diprediksi,” jelasnya.

Untuk itu, ia minta kepada jajarannya, khususnya Tim Satgas, dan juga pihak-pihak terkait lain agar terus memantau kawasan rawan bencana. Sekecil apapun kejadian yang terjadi, harus segera dilaporkan.

“Tim Satgas harus bisa memberi informasi sekecil apapun itu, dan saling berkoordinasi guna menginformasikan segala sesuatunya yang ada di lapangan,” pungkasnya. (***)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Anggota DPRD Lumajang Soroti Siswa Putus Sekolah

16 November 2024 - 07:06 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Para Petani Lumajang Dibantu Pupuk untuk Tingkatkan Produksi Tembakau

13 November 2024 - 11:24 WIB

Pasangan Calon Bupati Lumajang Nomor Urut 02 Didukung Kaum Muda Lindar

11 November 2024 - 09:56 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Trending di Peristiwa