Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Peristiwa · 9 Jul 2023 20:48 WIB

Hancur Diterjang Lahar, Jembatan Kali Glidik Lumajang Akan Kembali Dibangun Permanen


					PORAK-PORANDA: Jembatan Kali Glidik di Lumajang yang hancur pasca diterjang banjir lahar. (foto: Asmadi) Perbesar

PORAK-PORANDA: Jembatan Kali Glidik di Lumajang yang hancur pasca diterjang banjir lahar. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Jembatan Kali Glidik yang menjadi akses penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, putus total akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu.

Menanggapi hal itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menerjunkan timnya untuk melakukan survei di lokasi jembatan Kali Glidik.

Kepala BBPJN Jawa Timur-Bali, Rakhman Taufik, mengatakan, alternatif penanganan sementara dengan instalasi jembatan bailey kurang memungkinkan untuk mengganti jembatan yang roboh di lokasi itu.

“Menurut survei di lapangan, secara teknis pemasangan jembatan bailey kurang memungkinkan jika dipasang di sekitar jembatan Kali Glidik,” kata Taufik, Minggu (9/7/2023).

Hasil investigasi di lokasi Jembatan Kali Glidik, dua pilar jembatan Kali Glidik hanyut terbawa arus banjir lahar hujan Gunung Semeru.

Dua pilar yang hilang, membuat penopang jembatan jenis bailey menjadi rentan. Sebab, dua pilar yang hilang rencananya akan menjadi kerangka dasar jika jembatan bailey dibangun.

“Karena dua pilar hilang, kekuatan jembatan bailey berkurang sebab tidak ada yang menopang sehingga safety factor-nya turun menjadi kurang dari 25 ton,” jelasnya.

Bahkan, imbuh dia, seumpama pembangunan jembatan bisley itu dikerjakan, kekuatan jembatan tidak akan kokoh. Sebab, jika banjir susulan datang pilar eksisting akan mudah terbawa arus.

Penanganan jembatan Kali Glidik itu pun mulai merambat. Rakhman mengusulkan agar pembangunan jembatan secara permanen di lokasi eksisting.

“Dengan begitu, ya harus membangun jembatan permanen yang lebih panjang dari jembatan eksisting. Beruntungnya lagi, di Bina Marga Citereup (Bogor) ada stok rangka baja yang siap difungsikan,” beber dia.

“Nantinya proses konstruksi jembatan permanen sepanjang 45 meter ini akan berlangsung sekitar empat bulan. Untuk arus lalu lintas dan logistik dilakukan pengalihan arus ke utara lewat Pasuruan dan Probolinggo,” Rakhman menambahkan.

Jembatan Kali Glidik memiliki panjang 38 meter dengan lebar jalan 6,80 meter itu sudah dibangun sejak Tahun 1970 dan sudah berumur 53 tahun. Bangunan atas jembatan ini berupa gelagar baja permanen dan terdiri dari tiga bentang. (*)

 

Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Innalillahi! Janda Penunggu Warkop Akhiri Hidup dengan Cara Tragis

3 November 2024 - 18:02 WIB

Kecelakaan Truk Pengangkut Kerbau di Tol Gempol-Pasuruan, Beberapa Ekor Terpental

2 November 2024 - 16:11 WIB

Trending di Peristiwa