Lumajang,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu (8/7/2023) malam. Rakor digelar untuk mempercepat normalisasi kawasan terdampak bencana di kota pisang.
Dalam rakor tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menjelaskan, pasca terjadinya bencana pemerintah daerah bergerak cepat melakukan asesmen dampak termasuk penanganan keselamatan jiwa.
Ia juga menyampaikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi di beberapa titik telah terpenuhi. Seluruh kebutuhan logistik pengungsi dipasok oleh Pemkab Lumajang.
“Kami Pemerintah Kabupaten Lumajang tidak bisa menuntaskan secara keseluruhan, kami perlu intervensi BNPB dari penanganan beberapa rekontruksi di Lumajang pasca bencana longsor dan lahar dingin,” jelas bupati saat rakor di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang,
Bupati memaparkan, ada 5 jembatan yang rusak akibat bencana lahar hujan Gunung Semeru ini, meliputi:
1. Jembatan penghubung Desa Kloposawit dengan Tumpeng,
2. Jembatan Kaliregoyo penghubung Desa Jugosari dengan Dusun kebondeli Selatan,
3. Jembatan Penghubung Lumajang-Malang,
4. Jembatan Limpas Penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan
5. Jembatan Kalibiru Penghubung Desa Sidomulyo dengan Desa Pronojiwo.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jatim, Adhy Karyono menyebut, untuk mempercepat penanganan pasca bencana diperlukan sinergisitas yang baik antara pemerintah pusat, provinsi pun kabupaten.
“Fokus kita adalah menyelesaikan infrastruktur, penanganan keselematan manusianya sudah tertangani, tinggal dibagi saja pemerintah pusat, provinsi dan Kabupaten Lumajang, sama-sama berbuat untuk menyelesaikan infrastrukur yang perlu ditangani dengan cepat,” terang dia.
Deputi Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Fajar Setyawan mengapresiasi langkah cepat dan tepat yang dilakukan Pemkab Lumajang bersama Pemprov Jawa Timur dalam penanganan tanggap darurat bencana longsor dan lahar hujan di Lumajang.
“Penanganan darurat sudah dilakukan dengan baik dan benar, meminimalisir dampak korban, yang terdampak tidak bertambah menderita artinya terkait dengan penanganan pengungsi sudah tertangani dengan baik,” puji Fajar.
Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Fajar Setyawan juga menyampaikan, bahwa infrastruktur vital yang rusak akibat bencana tersebut akan segera ditangani. Jembatan Penghubung Lumajang-Malang yang terputus material lahar akan dibangun secara permanen dalam waktu dekat.
“Jembatan bailey tidak jadi, segera mulai dilakukan pembangunan jembatan permanen yang membutuhkan waktu sekitar empat bulan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.