Lumajang,- Lima jembatan di Kabupaten Lumajang porak-poranda pasca diterjang banjir bandang material lahar hujan Gunung Semeru, Jumat (7/7/2023) lalu. Kondisi ini membuat akses transportasi warga terdampak terganggu, bahkan lumpuh.
Salah satu jembatan yang kondisinya rusak parah adalah jembatan Gantung Kaliregoyo. Jembatan ini merupakan jalur penghubung antara Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, dengan wilayah lainnya.
Meski kondisi jembatan rusak parah, warga tetap melintas tanpa rasa takut. Warga nekad tetap melintasi jembatan karena tidak punya akses alternatif menuju ke lahan pertanian, ke pasar atau ke desa tetangga.
Salah satu warga setempat, Roni mengatakan, sudah tiga hari ini ia tidak mengecek lahan pertaniannya. Padahal tanaman padi di lahan pertaniannya sudah waktunya dipupuk agar perkembangan tanaman terjaga.
“Sebenarnya saya terpaksa lewat jembatan yang rusak ini, apalagi kondisinya kayak gitu, ya takut. Tetapi mau gimana lagi, sawah saya waktunya pemupukan,” kata Roni, Selasa (12/7/2023).
Relawan yang bertugas menjaga jembatan Kali Regoyo, Sedar Wijaya megatakan, ia sejatinya sudah menghimbau warga agar tidak melewati jembatan Kaliregoyo.
“Kami sudah memberikan imbauan demi keselamatan mereka, tapi imbauan kami tidak dihiraukan. Alasan mereka adalah kalau lewat bawah atau sungai, jaraknya sangat jauh sekali,” bebernya.
Informasi yang dihimpun, ada 61 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di kampung seberang sungai Leprak, tepatnya di blok Kajarkosong dan Jobong, Desa Sumber Wuluh.
Akses keluar masuk permukiman ini, kini terganggu imbas putusnya Jembatan Gantung Kaliregoyo. Padahal warga harus tetap beraktivitas agar roda perekonomian tetap berjalan. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R