Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 18 Jul 2023 17:55 WIB

Modern! Pasar Tradisional di Lumajang Mulai Terapkan Transaksi Digital


					MODERN: Pasar Senduro Lumajang terapkan transaksi digital meski secara fisik tergolong pasar tradisional. (foto: Asmadi) Perbesar

MODERN: Pasar Senduro Lumajang terapkan transaksi digital meski secara fisik tergolong pasar tradisional. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Pasar tradisional di Kabupaten Lumajang mulai menerapkan metode jual beli secara digital. Saat ini, sedikitnya ada 3 pasar yang transaksi antara pedagang dan pembeli dilakukan non tunai.

Metode itu diterapkan agar memudahkan pedagang dan pembeli di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lumajang dalam bertransaksi.

Progam digitalisasi pasar ditandai dengan persiapan ekosistem pembayaran elektronik berbasis Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS).

Saat ini, sejumlah pasar yang telah menerapkan metode pembayaran melalui QRIS yakni Pasar Baru, Pasar Klojen, dan Pasar Senduro.

Di Pasar Senduro, Kecamatan Senduro, total pedagangnya sejumlah 221 orang. Dari jumlah itu, 48 orang diantaranya menggunakan metode pembayaran digital.

Nurma Maesta (42), seorang pedagang di Pasar Senduro mengatakan, ia sudah 4 bulan terakhir ini menggunakan metode pembayaran via QRIS.

Meski begitu, jelas Nurma, masih banyak pedagang yang menggunakan metode pembayaran dengan uang tunai. Hal itu terjadi karena telah menjadi kebiasaan antara pedagang dan pembeli.

“Kalau saya menggunakan QRIS, karena mudah dan lebih praktis. Tapi, masih banyak juga yang tidak menggunakan metode QRIS ini. Karena kebanyakan dari mereka ada yang tidak paham,” kata Nurma saat dikonfirmasi di Pasar Senduro, Selasa (18/7/2023).

Sementara Nanda Hariswati (34), seorang pembeli mengatakan, ia lebih memilih menggunakan uang kontan daripada bayar via QRIS. Sebab sampai saat ini, ia belum juga memahami metode pembayaran jual beli barang via QRIS ini.

“Saya sendiri lebih enak menggunakan uang kontan, kalau bayar lewat QRIS ribet banget, ia kalau paham, kalau enggak gimana?” tandasnya.

Sementara itu, Koordinator Pasar Senduro, Hendra Wicaksono membenarkan jika secara perlahan Pasar Senduro sudah menerapkan metode pembayaran via QRIS.

“Akhir-akhir ini kami selalu sosialisasikan metode pembayaran via QRIS. Meski tidak secara langsung, ya dilakukan secara bertahap. Insya-Allah di Pasar Senduro lambat laun akan bertambah pedagang yang menggunakan QRIS ini,” pungkasnya. (*)

 

Editor Mohamad S
Publisher Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Biaya Retribusi Pelaku Usaha di Lumajang Dibebaskan

21 Oktober 2024 - 12:44 WIB

Trending di Ekonomi