Probolinggo,- Komisi X DPR RI, menggelar Sosialisasi Program Pembinaan Literasi Generasi Muda, Kamis (20/07/23) pagi. Dalam sosialisasi ini, Komisi X menggandeng Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Anggota Komisi DPR RI Moh. Haerul Amri mengatakan, dari data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya mencapai 0,001 persen. Dari 1.000 pelajar, hanya satu orang pelajar yang memiliki minat baca.
“Dengan minimnya minat baca ini kami tidak bisa menyalahkan, karena memang adanya keterbatasan sarpras hingga perpustakaan. Semoga dengan kegiatan ini, masalah rendahnya literasi ini dapat teratasi,” ujarnya.
Dijelaskan wakil rakyat yang kerap disapa Gus Aam ini, selama ini telah berupaya meningkatkan literasi di wilayah Probolinggo dan Pasuruan. Misalnya dengan menggencarkan sosialisasi hingga memberikan mobil untuk perpustakaan keliling.
Mobil perpustakaan keliling ini dapat menjangkau daerah pedesaan dan kawasan terpencil. Sehingga literasi masyarakat khususnya generasi muda di daerah dengan akses terbatas bisa meningkat.
“Ke depan kami akan mengirim buku-buku dari perpustakaan nasional untuk nantinya dikirim ke perpustakaan di Probolinggo hingga Pasuruan. Selain itu, juga akan disalurkan ke daerah pedesaan,” ujar mantan aktivis PMII ini.
Untuk meningkatkan literasi digital, Komisi X DPR RI bersama Balai Bahasa, telah mengundang 8 kementerian dan instansi. Seperti Kemendikbudristek, Menpan RB, Kenmenkeu, Kemendes serta Kemendagri.
“Salah satu upaya yang kami dorong yakni, literasi digital khusus daerah terluar dengan penyediaan infrastruktur yang kuat, diantaranya penyediaan sinyal. Salah satunya di Probolinggo sehingga tidak ada kendala untuk meningkatkan literasi digital,” tukasnya.
Mewakili Kemendikbudristek RI, Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Umi Kulsum mengatakan, melalui kegiatan ini ia ingin masyarakat Probolinggo tahu program dan kegiatan yang dilakukan dalam pembinaan literasi generasi muda.
Dalam pembinaan literasi generasi muda, peran duta bahasa yang bertugas menjaga dan menjadi abdi bahasa, juga tidak kalah penting. Selain menjadi promotor dan fasilitator, duta bahasa juga dapat menjadi ikon kemajuan literasi di daerah.
“Meskipun tidak mungkin menyasar 38 kota dan kabupaten yang ada di Jawa Timur, tetapi dengan bermitra dengan anggota DPR RI Komisi X, Moh. Haerul Amri, maka kami dapat mensosialisasikan program yang telah kami lakukan,” ujarnya.
Minat baca di Indonesia, diakui Umi Kulsum memang cukup rendah. Hal ini menjadi tugas bersama khususnya generasi muda untuk menggerakkan kegiatan yang dapat meningkatkan literasi.
“Namun begitu untuk peningkatan minat literasi tidak dapat dilakukan satu kelompok atau lembaga saja, namun harus dilakukan secara bersama. Sehingga ada keterkaitan antara literasi di masyarakat, literasi di sekolah, hingga literasi di rumah. Kedepan kami akan menyasar peningkatan literasi di rumah, karena rumah merupakan pembelajaran pertama,” bebernya.
Salah satu narasumber, Babul Arifandhie menyebut, perlu kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia, tak terkecuali di wilayah Probolinggo.
Ia juga berharap, program peningkatan literasi nasional tidak hanya berkutat di wilayah seremonial. “Hindari kegiatan seremonial, karena kurang memberikan dampak langsung,” pesannya.
Ketua Harian Komite Komunikasi Digital (KKD) Kabupaten Probolinggo ini yakin, jika semua elemen masyarakat, eksekutif dan legislatif berkolaborasi untuk meningkatkan budaya baca, maka minat baca masyarakat akan meningkat.
“Ini kan sebenarnya mata rantai, jika minat baca rendah, maka inovasi dan kreativitas masyarakat juga akan rendah, daya saing kita pasti lemah. Makanya tidak bisa upaya untuk meningkatkan literasi ini ini bertumpu pada beberapa elemen saja, harus menyeluruh. Saya harap kegiatan sosialisasi seperti ini digencarkan,” tandasnya.
Sosialisasi yang digelar di Paseban Sena Ballroom, Jl Suroyo Kota Probolinggo ini, dihadiri para milenial, pegiat organisasi kemasyarakatan, akademisi dan pegiat pendidikan di Probolinggo Raya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.