Probolinggo – Penembokan jalan oleh warga terjadi di Jalan Semeru, Gang Rajawali, RT 2, R1, Kelurahan/ Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo. Penembokan ini dilakukan karena warga yang berada di satu gang ini berseteru terkait pembangunan saluran air hujan.
Informasi yang dihimpun PANTURA7.com, penembokan tersebut dilakukan pada Sabtu malam (22/07/23).
Akibat dari penembokan yang sedah berjalan hampir setelah jadi ini, warga blok timur praktis hanya memiliki akses keluar masuk dari sebelah timur. Itu pun hanya dapat dilalui oleh motor.
Salah satu warga blok barat, Egi Suwigyo mengatakan, jadi awal mulanya, warga blok barat menginginkan pembangunan selokan, lantaran saat hujan turun, air selalu menggenang, sehingga dari keinginan tersebut warga setuju.
“Dari usulan tersebut, dilakukanlah survei pembangunan saluran air dari barat menuju ke timur. Sebab di sebelah timur ada sungai cukup besar. Dari survei tersebut sudah dilakukan rembuk dengan warga blok timur,” ujarnya.
Saat awal rembuk, warga blok timur setuju dengan pembangunan saluran air tersebut, namun blok barat memutuskan untuk menolak untuk pembangunan saluran air tersebut, bahkan rembuk ini sudah dilakukan hingga beberapa kali.
“Jadi karena warga blok timur tidak setuju, serta warga mulai kesal maka warga blok barat memutuskan untuk menembok jalan yang membatasi antara warga blok barat dan blok timur,” imbuh Edi.
Sementara, salah satu warga blok timur, Muhammad Amiri mengatakan, jalan yang ditembok oleh warga blok barat ini merupakan fasum, yang juga akses jalan warga blok timur.
“Penembokan warga blok barat ini dilakukan pada Sabtu malam yang mengakibatkan warga blok timur ini tidak memiliki akses jalan. Sehingga warga blok timur harus lewat jalan sisi timur sebelah sungai,” ujarnya.
Awalnya dengan pembangunan saluran air untuk jalannya hujan warga blok timur setuju. Hanya saja warga tidak setuju jika nantinya saluran air tersebut bercampur dengan pembuangan limbah rumah tangga, yang berakibat timbulnya penyakit dan bau yang tidak sedap.
“Intinya jika saluran air tersebut juga digunakan untuk limbah rumah tangga kami warga blok timur tidak setuju. Kami berharap tembok yang dibangun tersebut segera dibongkar karena ke depan daerah blok timur ini akan banyak dihuni warga baru, yang membutuhkan akses jalan,” katanya.
Terkait permasalahan ini, pada Senin siang (24/07/23) dilakukan mediasi di Kantor Kelurahan Kademangan, dengan mengundang kedua blok warga, serta forkopimka Kademangan. Dalam mediasi tersebut diutarakan terkait rencana pembangunan saluran air hingga keluhan warga.
“Jadi mediasi ini dilakukan agar ada titik temu permasalahan yang ada dan tidak ada lagi aksi penembokan yang merugikan warga,” ujarnya.
Setelah mediasi sekitar 2 jam, akhirnya kedua belah pihak warga terjadi titik temu dengan melahirkan empat kesepakatan. Yakni, tembok yang di bangun warga blok barat di bongkar, dibangun saluran air atau selokan untuk mengalirkan air hujan.
Selanjutnya, saluran air yang dibangun khusus untuk mengalirkan air hujan dan tidak dicampur dengan pembuangan limbah rumah tangga. Dan yang terakhir di sebelah timur perumahan akan dibangun portal, mengantisipasi pelaku kejahatan masuk ke daerah tersebut.
Lurah Kademangan, Bagus Prasetyo mengatakan, jadi ada empat poin kesepakatan, yang disetujui dan ditandatangani kedua belah pihak. Yang terpenting kedua belah pihak sudah berdamai, ditandai dengan jabat tangan.
“Setelah kesepatan ini disetujui, hari ini ini juga langsung dilakukan pembongkaran tembok yang dibangun. Sehingga warga blok timur kembali memiliki akses untuk keluar dan masuk, dan pembongkaran ini disaksikan langsung oleh Forkopimka Kademangan,” ujarnya. (*)
Penulis: Hafiz Rozani
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.