Probolinggo – Kekurangan stok LPG 3 kilogram (kg) mulai dirasakan oleh sejumlah warga di Kabupaten Probolinggo. Hal ini pun membuat warga cukup resah, pasalnya selama ini LPG 3 kg sudah menjadi salah satu bahan bakar dalam memasak makanan sehari-hari.
M. Rizqil Hidayat, warga Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan mengatakan, sudah seminggu terakhir ia kesulitan mencari LPG 3 kg. Sejumlah toko di desanya bahkan di luar desa sudah didatanginya, namun belum berhasil ditemukan.
“Seminggu ini susah carinya, tidak ada barangnya. Akhirnya balik lagi ke tungku sementara ini untuk memasak,” katanya, Senin (24/7/2023).
Senada dengannya, Abdurrahman Ali, pemilik toko peracangan di Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan mengatakan, saat ini dirinya sama sekali tidak mempunyai stok LPG 3 kg. Padahal biasanya, dari agen bisa sampai dua sampai tiga kali memasok kepadanya dalam seminggu.
“Pas ditanya ke agen yang ini kosong, ke agen satunya juga kosong. Padahal yang cari banyak, sehari ini sudah ada 10 orang yang cari LPG ke saya, ada juga yang dari luar desa,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Rahman tersebut juga mengungkapkan, kini semua toko yang ada di desanya sudah tidak ada lagi yang memiliki stok LPG 3 kg. Bahkan, dirinya selaku penjual, kini hanya memiliki LPG yang sedang digunakan di dapurnya.
“Informasi yang saya dapat dari agen katanya aturannya mau diubah. Tapi aturannya belum disosialisasikan, kesulitan LPG-nya sudah terjadi. Saya saja kalau yang di dapur sudah habis LPG terpaksa balik lagi ke tungku,” paparnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) pada Setda Kabupaten Probolinggo, Jurianto mengatakan, akan mencoba menelusuri penyebab kesulitan masyarakat dalam mencari LPG 3 kg ini. Pasalnya, ia menilai pendistribusian terbilang normal.
“Tadi pagi saya kroscek untuk stok dan distribusi tidak ada masalah. Jadi akan kami telusuri masalahnya terkait persoalan warga ini,” ujarnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.