Lumajang,- Tabung elpiji 3Kg di Kabupaten Lumajang mengalami kelangkaan. Akibat kelangkaan ini, harganya pun melonjak yang biasanya Rp20 ribu naik menjadi Rp26 ribu hingga Rp28 ribu.
Kondisi ini membuat masyarakat resah, pasalnya tabung elpiji bak kebutuhan pokok. Selain Ibu Rumah Tangga (IRT), sejumlah pedagang dan pelaku usaha kecil mengeluh lantaran usaha mereka terganggu akibat kelangkaan elpiji 3Kg ini.
Salah seorang warga Kelurahan Jogoturunan Kecamatan/Kabupaten Lumajang, Hendro mengakui ia sejak beberapa hari ini sangat kesulitan mencari tabung gas elpiji 3 Kg. Pangkalan tempat ia membeli, sudah tidak menjual.
”Saya sampai keliling mencari tabung elpiji 3 Kg, itu pun kalau dapat harganya mahal. Saya bingung harus mau cari kemana lagi, sebab saya sudah kemana-mana, hasilnya juga gak dapat,” kata Hendro, Rabu (26/7/2023).
Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyebut, memang ada indikasi penyalahgunaan dari pihak-pihak tertentu sehingga menyebabkan tambung gas elpiji 3Kg hari ini mulai langka.
Indikasi itu ia dapati saat menyisir ke beberapa agen dan pangkalan elpiji, Selasa (25/7/23), di Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang.
Saat memasuki pangkalan, ia bersama rombongan Forkopimda menemukan pasokan elpiji dari salah satu agen. Namun sayangnya, gudang bagian dalam terkunci rapat.
Selain mencurigakan, pangkalan tersebut tidak dilengkapi dengan nama perusahaan.
“Kita tadi keliling sidak ke agen dan ditengah jalan menemukan truk dari agen yang sedang menurunkan gas elpiji ke pangkalan, tapi ternyata pangkalannya tidak ada papan namanya,” kata Thoriq.
Menurut Thoriq, standarisasi gudang yang diduga menjadi pangkalan elpiji itu juga kurang representatif. Sebab, lokasinya berada di tengah lingkungan padat penduduk dan tidak terawat dengan baik.
“Standarisasinya (tempat) ini saya juga tidak menemukan yang seperti umumnya pangkalan. Saat ini kami masih menunggu karena belum bisa dibuka,” paparnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim