Menu

Mode Gelap
Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti

Ekonomi · 6 Agu 2023 14:45 WIB

Berkat Sirup Kapulaga, Pemuda Lumajang Tembus Pasar Internasional


					INOVATIF: Andri Fahruzi menunjuklan sirup sapulaga produksinya. (foto: Asmadi) Perbesar

INOVATIF: Andri Fahruzi menunjuklan sirup sapulaga produksinya. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Minuman herbal dewasa ini kian diminati. Selain bahan dasar yang mudah didapat, juga karena minuman ini tidak menimbulkan efek samping.

Seperti yang dilakukan seorang mahasiswa di Kabupaten Lumajang, Andri Fahruzi (21), warga Desa Bedayu, Kecamatan Senduro. Ia berkreasi meracik sirup kapulaga, yang kini justru banyak diburu pembeli.

Bahan-bahan untuk membuat sirup kapulaga, menurut Andri, diantaranya Kapulaga, Cengkeh, Daun Salam, Sere dan Kayu Manis. Bahan-bahan tersebut direbus dengan air 2 liter selama 30 menit.

“Tunggu sampai rebusan mengental dan warna berubah coklat. Kemudian angkat hasil rebusan dan saring hingga bersih,” kata Andri, Minggu (6/8/23).

“Ya, itulah racikan yang saya buat dan saya memang tidak mau merahasiakan racikan sirup yang sudah saya buat,” tambahnya.

Alih-alih pahit, sirup produksi Andri rasanya manis dengan varian yang berbeda. “Sirup kapulaga yang kami produksi memiliki rasa khas kapulagaga dan tidak pahit,” paparnya.

Selain diseduh secara langsung, dingin atau panas, sirup herbal tersebut juga cocok dikombinasikan dengan minuman lain, misalnya madu.

Konsumen juga bisa meracik dan menyeduh sendiri rasa yang mereka inginkan dengan mencampur beberapa bahan herbal kering, misalnya jahe, kapulaga dan cengkeh akan menghasilkan ramuan dengan rasa gurih dan pedas.

“Atau mencampur serai, daun salam, dan kayu manis jika ingin memperoleh minuman dengan rasa dan harum kuat tetapi juga memiliki warna yang unik,” jelasnya.

Harga jualnya pun cukup kompetitif, Rp50.000 sampai 65.000 per botol sirup isi 250 mililiter (ml). Satu botol bisa digunakan untuk membuat sekitar 13 gelas sirup jamu. Satu takaran sekitar 40 ml jika ingin menghasilkan jamu dengan rasa lebih manis.

“Dengan diolah menjadi sirup, maka ramuan herbal tersebut dapat bertahan lama saat disimpan,” ungkap mahasiswa dari perguruan tinggi swasta di Kabupaten Lumajang ini.

Produk dikemas lebih menarik sehingga lebih menarik minat konsumen untuk membeli. Kualitas bahan baku juga dijaga semaksimal mungkin. Sebagian besar bahan baku diperoleh dari bahan baku di wilayah Senduro.

Penjualan dilakukan secara online dan offline. “Kami saat ini rutin kirim ke beberapa wilayah, seperti Surabaya, Bali, Malang, Semarang, bahkan ke Malaysia,” papar mahasiswa semester 7 ini.

Berkat produk minuman yang dirintis sejak 2 tahun lalu itu, kini Andri mampu meraup omset puluhan juta per bulan. “Alhamdulillah, minuman sehat keuangan juga sehat,” pungkas dia. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Trending di Ekonomi