Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Kesehatan · 10 Agu 2023 16:10 WIB

Puluhan Warga Kabupaten Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, Empat Meninggal


					Puluhan Warga Kabupaten Probolinggo Terjangkit Leptospirosis, Empat Meninggal Perbesar

Probolinggo – Virus leptospirosis masih menjadi ancaman di Kabupaten Probolinggo. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo mencatat, sepanjang tahun ini sudah ada 24 kasus dari virus yang menyebar melalui air seni hewan terinfeksi tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan, dari 24 kasus tersebut, empat di antaranya meninggal dunia.

“Untuk kasus di bulan ini ada dua, di Gending dan Banyuanyar. Sedangkan yang meninggal ada empat dari 24 kasus,” katanya, Kamis (10/8/2023).

Dokter Dewi menjelaskan, penyebaran virus leptospirosis dapat melalui urine tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Manusia yang berkontak langsung dengan urine tikus tersebut dapat terinfeksi leptospirosis.

“Kontak langsung bisa melalui kulit yang luka, darah. Penularan tidak langsung bisa melalui genangan air, sungai, selokan, ataupun lumpur yang tercemar urine hewan yang sudah terinfeksi,” terangnya.

Ia melanjutkan, untuk warga yang terkena virus leptospirosis biasanya akan mengalami nyeri otot (terutama betis), badan terasa lemah, batuk, ruam kulit, dan mata kuning.

“Jika ada gejala-gejala, baiknya segera memeriksakan diri,” ujarnya.

Ia pun berharap, masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, dengan kondisi lingkungan yang bersih, penyebaran virus tersebut dapat dicegah.

” Perlu ada pengendalian faktor risiko leptospirosis. Perlu adanya penguatan peran serta masyarakat melalui upaya PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Red.), itu untuk pencegahannya. Dan lagi, warga yang terjangkit, perlu penanganan perawatan di Rumah sakit,” paparnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publiaher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan