Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Lingkungan · 21 Agu 2023 16:53 WIB

Dinilai Cemari Lingkungan, Limbah PG Jatiroto Dikeluhkan Warga


					TERCEMAR: Sungai Kalibanter yang berada di perkampungan warga disebut-sebut tercemar oleh limbah PG Jatiroto. (foto: Asmadi) Perbesar

TERCEMAR: Sungai Kalibanter yang berada di perkampungan warga disebut-sebut tercemar oleh limbah PG Jatiroto. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Dinilai cemari lingkungan, limbah Pabrik Gula (PG) Jatiroto dikeluhkan warga kawasan Sungai Kalibanter yang meliputi Desa Rowokangkung dan Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com di sekitar Sungai Kalibanter, bau menyengat memang terasa menusuk hidung. Air sungai yang biasanya jernih, tidak terlihat di aliran Sungai Kalibanter yang airnya berwarna hijau kehitaman.

Informasi warga, Sungai Kalibanter kini telah berubah fungsi jadi area pembuangan limbah pabrik. Hal itulah yang membuat aliran sungai berubah warna dan banyak ikan mati.

“Di Sungai Kalibanter ini sering dilakukan penaburan benih ikan oleh Dinas Perikanan (Kabupaten Lumajang). Namun, benih yang ditabur mabuk dan mati. Dulu itu warga pernah membuat sumur, namun air yang keluar dari sumbernya, baunya sama dengan limbah pabrik, menyengat dan tidak enak,” kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Rowokangkung, Suwatno, Senin (21/8/2023).

Suwatno yang tinggal tidak jauh dari aliran sungai, turut merasakan dampaknya. Menurutnya, bau menyengat yang berasal dari limbah pabrik tidak hanya mencemari lingkungan namun juga mengganggu kesehatan.

Suwatno menambahkan, dua tahun sebelumnya dampak limbah tidak terlalu dirasakan. Namun dalam beberapa pekan terakhir, bau limbah kembali menguap.

“Kalau mulai terasanya sih, sekitar pukul 5.00 pagi dan sore hari sungai akan mengeluarkan bau menyengat dari limbah. Padahal dua tahun lalu kondisinya sudah mulai membaik,” jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Rowokangkung, Totok Hariyanto mengatakan, dua tahun lalu pemerintah desa bersama warga sering mengajukan komplain ke PG Jatiroto.

“Sebenarnya, pengolahan limbah pabrik saat di kunjungi dua tahun lalu sudah sangat baik dan membuat bau yang dikeluarkan tidak separah sebelum dikomplain warga,” ungkap dia.

Hanya saja, sambung Totok, beberapa waktu belakangan limbah pabrik kembali menimbulkan bau menyengat. Jika nanti banyak warganya yang komplain, ia akan menindaklanjuti ke PG Jatiroto.

“Sejak di komplain terakhir kali (dua tahun lalu, red) tak ada keluhan lagi dari warga. Kalau banyak warga mulai mengeluh lagi seperti dulu, baru kita akan menindaklanjuti ke PG Jatiroto seperti dulu,” janjinya.

Hingga berita ini ditayangkan, sekitar pukul 16.40 WIB, wartawan PANTURA7.com telah berupaya konfirmasi ke pihak PG Jatiroto. Namun sejauh ini belum ada keterangan yang diberikan pabrik gula dibawah naungan PTPN XI itu. (*)

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 102 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan