Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Lingkungan · 22 Agu 2023 14:07 WIB

Sungai Tercemar Limbah Pabrik, PG Jatiroto Sebut Ada Kebocoran Instansi IPAL


					TERCEMAR: Sungai Banter Lumajang tercemar limbah sehingga airnya berubah warna dan aromanya tidak sedap. (foto: Asmadi) Perbesar

TERCEMAR: Sungai Banter Lumajang tercemar limbah sehingga airnya berubah warna dan aromanya tidak sedap. (foto: Asmadi)

Lumajang,- Beberapa hari terakhir, air Sungai Banter yang berada di Desa Rowokangkung dan Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, mengeluarkan bau tidak sedap dan berwarna hijau kehitaman.

Kondisi ini dikeluhkan oleh warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Warga menyebut, sumber limbah berasal dari Pabrik Gula (PG) Jatiroto.

Humas PG Jatiroto, Selamet Riyadi membenarkan limbah yang mencemari Sungai Banter berasal dari pabrik tempatnya bekerja. Ia menyebut, limbah meluber ke sungai karena tumpah.

“Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)-nya kan kita sudah ada, hanya saja, barangkali ada bagian yang bocor,” kata Slamet, Selasa (22/8/2023).

Ia menampik dugaan warga bahwa limbah memang sengaja dibuang ke sungai oleh pabrik. Dia menduga, ada instalasi saluran limbah bocor sehingga limbah tumpah ke sungai.

Pihak pabrik, klaim Slamet, telah melakukan segala upaya untuk memperbaiki kebocoran saluran limbah. Upaya itu hari ini telah membuahkan hasil.

“Dari upaya yang dilakukan, hasilnnya (air sungai) sudah tidak mengeluarkan bau lagi sekarang,” tandasnya.

Bahkan, lanjutnya, PH atau tingkat keasaman air sungai saat sudah kembali normal. Pabrik juga bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang untuk melihat sampel airnya.

“Sampel air sudah kita ambil, DLH juga sudah punya sampel untuk pengujian laboraturium, PH-nya sudah delapan, jadi normal kembali,” tutur Slamet.

Terkait keluhan warga soal masih adanya bau yang dikeluarkan pada waktu tertentu seperti pagi dan sore hari, menurut Slamet, hal itu terjadi karena adanya endapan kali yang naik ke permukaan.

“Barangkali seperti itu, tapi sekarang setelah dievaluasi dan perbaikan dari kita kan sudah ada hasilnya,” sebut Slamet.

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DLH Kabupaten Lumajang, Agus Rohman Rozaq menjelaskan inti permasalahan limbah tersebut berada di penampungan abu ketel PG.

“Jadi, asap cerobong yang keluar agar tidak hitam dan memberikan polusi disprei air, dan di masukan kedalam IPAL. Hal itu lah menyebabkan abu mengendap di kolam, sehingga terjadi overload,” jelasnya.

Pihaknya telah menawarkan solusi ke PG Jatiroto, berupa pembuatan kolam tambahan. Tujuannya, agar bau yang dikeluarkan dari limbah pabrik tidak mengeluarkan bau tidak sedap lagi.

“Pemeriksaan juga sudah kita lakukan bersama perangkat desa, kondisinya sudah lumayan baik. Sampel air juga kita ambil dan masih menunggu hasil pemeriksaan dari laboraturium, keluar satu minggu lagi,” beber Agus. (*)

 

Editor Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 107 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan