Menu

Mode Gelap
Warga Sidepan Winongan Jadi Korban Begal, Dibacok dan Motor Dirampas Balap Sepeda Tour Semeru lll Diikuti Berbagai Daerah Menteri Pekerjaan Umum Tinjau Tol Probowangi Pasca Dibuka Fungsional Menjelang Natal, Cemara Poa-poa di Prigen Banjir Pesanan Balos Tampilkan Karakteristik Batik Khas Lumajang Sekda Lumajang: APIP Diperlukan untuk Cegah Korupsi

Kesehatan · 23 Agu 2023 14:04 WIB

Diare Berat Bisa Picu Kematian, Bayi Diimunisasi Rotavirus


					Kantor Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo. Perbesar

Kantor Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo.

Probolinggo – Untuk mengantisipasi terjadinya diare pada bayi akibat virus rotavirus, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Probolinggo, mulai melakukan imunisasi rotavirus kepada bayi.

Kepala Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo, dr. Nurul Hasanah Hidayati mengatakan, sejak awal Agustus 2023, Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo sudah memulai imuniasi rotavirus ini kepada bayi.

Sasaran usia bayi yang diimunisasi rotavirus ini mulai dari usia dua bulan, tiga bulan, hingga empat bulan. Selain itu imunisasi rotavirus ini sudah dilaksanakan di setiap Puskesmas dan Posyandu di Kota Probolinggo.

“Jadi sasaran imunisasi rotavirus ini total 524 bayi se-Kota Probolinggo, dengan bayi termuda usia dua bulan atau lahir pada Mei 2023,” ujarnya.

Imunisasi diberikan kepada balita ini dengan cara diteteskan di mulut bayi dengan dosis sebanyak 0,5 ml atau setara lima tetes per dosis.

Selain itu, untuk pemberian imunisasi rotavirus ini diberikan tiga kali dengan waktu jatak waktu satu bulan setelah pemberian imunisasi pertama.

Imunisasi rotavirus ini merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk mencegah diare berat pada bayi. Akibat diare berat ini dapat mengakibatkan kematian, serta diare berkepanjangan dapat mengakibatkan stunting.

Dinkes dan P2KB Kota Probolinggo mencatat, pada 2020, terdapat 1.000 kasus diare pada bayi. Pada tahun 2021 terdapat 946 bayi dengan kasus diare. Pada tahun 2022 terdapat 1.479 bayi dengan kasus diare.

“Dari data tersebut, alhamdulillah tidak ada kasus kematian akibat diare. Namun saya mengimbau kepada orangtua, selain bayinya diimunisasi, juga selalu jaga kebersihan makanan dan lingkungan, agar bayinya tidak terserang diare atau penyakit lain,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Di Lumajang, 815 Perempuan Jalani Rawat Jalan dan 82 Lainnya Rawat Inap Akibat Kanker Payudara

20 Desember 2024 - 12:11 WIB

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Trending di Kesehatan