Menu

Mode Gelap
Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

Budaya · 27 Agu 2023 22:30 WIB

Melihat Keseruan Tarik Ulur Benang Gelasan Lomba Adu Layang-layang di Pasuruan


					SERU: Suasana keseruan tarik ulur benang gelasan ralam lomba layang-layang di Winongan, Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

SERU: Suasana keseruan tarik ulur benang gelasan ralam lomba layang-layang di Winongan, Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Tarik-ulur benang gelasan layang-layang menjadi pandangan yang tak biasa terlihat di lapangan Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (27/8/2023) siang.

Permainan tradisional yang tidak hanya digemari oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa ini, menjadi bagian dari perayaan HUT RI ke-78 di wilayah setempat.

Terlihat para peserta adu kemampuan mengendalikan layang layangnya untuk memutus benang layang-layang lawan.

Panitia lomba, Redi Matterdam Maulana, menjelaskan lomba layang-layang ini diadakan dengan tujuan untuk melestarikan permainan tradisional yang kian jarang dilakukan.

Menurutnya, lomba ini telah berlangsung sejak Sabtu (26/8)23) dan hari ini merupakan hari terakhir untuk menentukan pemenang di babak final.

“Lomba mulai kemarin, hari ini final,” kata Bang Redi, sapaan akrabnya.

Menurut pria yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Winongan ini, lomba adu layang-layang juga menawarkan hadiah menarik berupa uang tunai dan trophi bagi para pemenang.

Tak heran, lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk dari luar kota seperti Probolinggo, ikut berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Kecamatan Winongan.

“Sebenarnya ada lebih dari 200 peserta yang mendaftar, namun pendaftaran terpaksa ditutup karena keterbatasan kapasitas,” bebernya.

Salah satu peserta lomba, Amir Abdul Azis, mengaku senangbisa mengikuti lomba. Meski baru pertama kali ikut, ia merasakan nostalgia akan masa kecilnya ketika bermain layang-layang beberapa tahun silam.

Azis berharap, agar kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk mengingatkan generasi muda tentang permainan tradisional yang kaya budaya.

“Tren penggunaan gadget membuat anak-anak zaman sekarang kurang bermain layang-layang seperti dulu. Saya harap permainan tradisional ini tetap hidup dan tidak terlupakan di tengah arus teknologi modern,” ungkapnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pantai Mbah Drajid Jadi Jujukan Warga Mandi di Laut saat Lebaran Ketupat

7 April 2025 - 16:24 WIB

Kapolres Pasuruan Kota Terbitkan Edaran Jelang Praonan, Ini Aturannya

5 April 2025 - 16:13 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (2)

5 April 2025 - 12:41 WIB

Sosok Kakek Calang, Pembabat Desa Kamalkuning Probolinggo (1)

4 April 2025 - 20:35 WIB

Mengenal Ogoh- ogoh, Tradisi Menjelang Hari Raya Nyepi

29 Maret 2025 - 02:24 WIB

Pawai Ogoh-ogoh Meriah di Lumajang, Wujud Toleransi Menjelang Nyepi dan Lebaran

29 Maret 2025 - 02:06 WIB

Sebelum Mengarak Ogoh-ogoh, Umat Hindu di Lumajang Gelar Upacara Tawur Agung Kesanga

28 Maret 2025 - 15:28 WIB

Jahat Dan Rakus, Sosok Rahwana Dibuat Untuk Pawai Ogoh – Ogoh di Lumajang

17 Maret 2025 - 14:10 WIB

Festival MPS Kembali Digelar di Genggong, Ajang Adu Kreatifitas sekaligus Pelestarian Budaya Lokal

8 Maret 2025 - 08:49 WIB

Trending di Budaya