Menu

Mode Gelap
KPU Pasuruan Tetapkan DPTb, Bangil Catat Pemilih Masuk Tertinggi, Grati Dominasi Pemilih Keluar Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan

Budaya · 27 Agu 2023 22:30 WIB

Melihat Keseruan Tarik Ulur Benang Gelasan Lomba Adu Layang-layang di Pasuruan


					SERU: Suasana keseruan tarik ulur benang gelasan ralam lomba layang-layang di Winongan, Pasuruan. (foto: Moh. Rois) Perbesar

SERU: Suasana keseruan tarik ulur benang gelasan ralam lomba layang-layang di Winongan, Pasuruan. (foto: Moh. Rois)

Pasuruan,- Tarik-ulur benang gelasan layang-layang menjadi pandangan yang tak biasa terlihat di lapangan Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (27/8/2023) siang.

Permainan tradisional yang tidak hanya digemari oleh anak-anak, tetapi juga oleh orang dewasa ini, menjadi bagian dari perayaan HUT RI ke-78 di wilayah setempat.

Terlihat para peserta adu kemampuan mengendalikan layang layangnya untuk memutus benang layang-layang lawan.

Panitia lomba, Redi Matterdam Maulana, menjelaskan lomba layang-layang ini diadakan dengan tujuan untuk melestarikan permainan tradisional yang kian jarang dilakukan.

Menurutnya, lomba ini telah berlangsung sejak Sabtu (26/8)23) dan hari ini merupakan hari terakhir untuk menentukan pemenang di babak final.

“Lomba mulai kemarin, hari ini final,” kata Bang Redi, sapaan akrabnya.

Menurut pria yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Winongan ini, lomba adu layang-layang juga menawarkan hadiah menarik berupa uang tunai dan trophi bagi para pemenang.

Tak heran, lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk dari luar kota seperti Probolinggo, ikut berpartisipasi dalam lomba yang diselenggarakan oleh Karang Taruna Kecamatan Winongan.

“Sebenarnya ada lebih dari 200 peserta yang mendaftar, namun pendaftaran terpaksa ditutup karena keterbatasan kapasitas,” bebernya.

Salah satu peserta lomba, Amir Abdul Azis, mengaku senangbisa mengikuti lomba. Meski baru pertama kali ikut, ia merasakan nostalgia akan masa kecilnya ketika bermain layang-layang beberapa tahun silam.

Azis berharap, agar kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk mengingatkan generasi muda tentang permainan tradisional yang kaya budaya.

“Tren penggunaan gadget membuat anak-anak zaman sekarang kurang bermain layang-layang seperti dulu. Saya harap permainan tradisional ini tetap hidup dan tidak terlupakan di tengah arus teknologi modern,” ungkapnya. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Ada Festival Segoro Topeng Kali Wungu di Lumajang, Bikin Pelaku UMKM Sumringah

25 Agustus 2024 - 21:13 WIB

Tari Sodoran di Hari Raya Karo Pukau Wisman

20 Agustus 2024 - 18:26 WIB

Hari Raya Karo, Warga Lereng Bromo Gelar Tari Sodoran

20 Agustus 2024 - 17:34 WIB

Trending di Budaya