Lumajang,- Kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di Blok Bantengan, Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, hingga Kamis (31/8/23), belum terkendali.
Kepala Bagian Tata Usaha TNBTS Septi Eka Wardhani mengatakan, hingga saat ini proses pemadaman masih terus dilakukan tim gabungan yang terdiri dari unsur TNBTS Resort Ranupani, BPBD Kabupaten Lumajang, TNI-Polri, Masyarakat Peduli Api Desa Ranupani dan warga.
Proses pemadaman dilakukan tidak sekedar memadamkan api. Namun juga ilaran api dengan memotong jalur yang dituju api. Selain itu, dilakukan sistem sekat bakar di sejumlah titik kebakaran.
“Ilaran api akan dilakukan dari arah bawah savana menuju ke arah atas lereng, oleh tim TNBS yang menangani bagian bawah. Sedangkan tim bagian atas akan melakukan dari atas ke bawah,” kata Eka, Kamis (31/8/2023).
Dia menduga kebakaran hutan di kawasan TNBTS akibat musim kemarau panjang dan gesekan antar ranting tanaman yang sudah mengering.
“Tim TNBTS Resort Ranupani telah melakukan penanganan dengan menggunakan penyekatan api dengan dahan-dahan yang basah,” ujarnya.
Dikatakan Eka, karena lawasan ini berada di dataran tinggi, tentu tiupan angin sangat kencang. Angin kencang membuat api menyala kembali dari sisa penyiraman yang sudah dilakukan sebelumnya.
“Bara ranting pohon sisa terbakar yang jatuh juga bisa membuat pembakaran kembali terjadi selama bahan bakar (rumput, red) masih ada,” tambah Eka.
Disamping itu, imbuh dia, akses menuju lokasi kebakaran sangatlah sulit. Sehinga tim petugas gabungan kesulitan untuk memadamkan api.
“Akses jarak tempuhnya sulit, sehingga penyiraman masih dikatakan lambat,” pungkas Eka. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R