Probolinggo – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo mengukuhkan 315 peserta didik Pendidikan Kesetaraan atau hasil kelompok belajar (Kejar) Paket di Gedung Islamic Centre (GIC) Kraksaan pada Kamis (7/9/2023).
Ketua Baznas setempat, H. Ahmad Muzammil mengatakan, pengukuhan ini merupakan hasil kerja sama yang dilakukan pihaknya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo.
Tujuannya untuk meningkatkan indeks pendidikan di Kabupaten Probolinggo.
“Tepat pada 3 Agustus 2020 lalu, disepakati adanya perjanjian antara Baznas dan Disdikdaya untuk program peningkatan akses dan mutu pendidikan melalui kesetaraan pendidikan. Dan alhamdulillah, setelah tiga tahun, banyak yang lulus,” katanya, Kamis (7/9/2023).
Ia menyebut, terdapat tiga jenis Kejar paket yang dilakukan selama tiga tahun terakhir. Mulai dari Kejar Paket A yang setara dengan Sekolah Dasar (SD), Kejar Paket B yang setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Kejar Paket C yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Setiap peserta didik Kejar Paket A, membutuhkan biaya Rp500 ribu per semester, Kejar Paket B Rp 600 ribu per semester, dan Kejar Paket C Rp 750 ribu per semester.
Sehingga dalam tiga tahun terakhir, pihaknya mengeluarkan biaya sebesar Rp1.650.150.000.
“Sumber dananya 90 persen dari zakat, sedangkan sisanya dari sumber yang lain. Dan semoga dengan program ini, indeks pendidikan di Kabupaten Probolinggo terus meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Probolinggo HA. Timbul Prihanjoko mengaku, sangat mengapresiasi adanya progran kesetaraan dalam dunia pendidikan ini. Ia meyakini, meningkatnya indeks pendidikan, akan mampu mengurangi bahkan mengentaskan kemiskinan yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Sampai hari ini sejak tiga tahun yang lalu, ada 315 yang lulus dan bukan diluluskan. Karena sejak hari pertama mulau saya menjabat sebagai Plt (Pelaksana Tugas, Red.) Bupati, saya bilang ke Kepala Disdikdaya, jangan sampai ada Kelompok Belajar abal-abal. Semuanya lulus karena memang lulus, bukan diluluskan. Karena peningkatan indeks pendidikan akan berdampak ke pengentasan kemiskinan,” paparnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.