Probolinggo – Video di yang menunjukkan Tornado api terjadi saat savana Bromo terbakar ramai (viral) di media sosial. Sontak video yang diunggah (upload) ini mendapat ribuan komentar dan puluhan ribu like dari pengguna media sosial.
Video Tornado api tersebut diupload oleh akun @mountnesia pada Minggu kemarin. Video tersebut menunjukkan kebakaran savana Bromo. Karena angin bertiup cukup kencang, sehingga mengakibatkan angin Tornado disertai api yang membumbung cukup tinggi.
Tak hanya video, terdapat caption yang menyebut bahwa angin Tornado ini terjadi pada 10 September 2023 dan kebakaran ini akibat foto prewed flare di Gunung Bromo. Hingga saat ini pemadaman masih berlangsung.
Video yang berdurasi 20 detik tersebut mendapat 1.123 komentar, 45 ribu like, dan 2.738 dibagikan.
Salah satu pemilik akun @adimika berkomentar “Dari flare menjadi tornado api”. Selain itu, akun bernama @andiariff_ juga berkomentar “tornado mengantarkan api semakin jauh dan kebakaran lebih meluas”.
Terkait Tornado api, BMKG melalui rilisnya menyebut, fenomena tersebut bernama Dust Devil, yang mana terjadi pusaran kecil namun kuat yang terjadi saat udara kering yang sangat panas dan tidak stabil di permukaan tanah naik dengan cepat ke permukaan udara yang lebih dingin di atasnya.
Kemudian membentuk aliran udara ke atas berupa pusaran dan membawa debu, serpihan atau puing-puing di sekitarnya. Namun dalam kebakaran Bromo kemarin pusaran juga membawa api membakar savana.
Sejumlah faktor penyebab dust devil ini di antaranya, pemanasan matahari pada permukaan tanah yang cukup intensif, cuaca cenderung cerah, hingga banyak debu dan pasir di permukaan tanah. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.