Probolinggo – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo masih mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya masih ada masyarakat yang terkena penyakit ini meski di musim kemarau.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, hingga Agustus lalu, tercatat sudah ada 309 pasien DBD, 17 pasien di antaranya meninggal dunia.
“DBD memang identik dengan penyakit yang ada pada musim hujan. Namun jangan salah, saat musim kemarau penyakit ini masih tetap ada,” ucapnya.
Ia menjelaskan, belasan pasien yang meninggal tersebut menyebar di beberapa kecamatan. Mulai dari Kecamatan Kraksaan dan Gending yang masing-masing ada tiga pasien meninggal.
Selanjutnya Kecamatan Paiton dan Krejengan masing-masing ada 2 pasien meninggal.
Selain itu, ada juga Kecamatan Bantaran, Banyuanyar, Tiris, Maron, Pakuniran, Pajarakan, dan Tongas masing-masing dengan satu pasien DBD meninggal dunia.
“Penting untuk melakukan pencegahan, tapi jika sudah terkena, segera berobat. Sebab, pasien yang sudah dalam perawatan medis, kami lakukan pemantauan secara berkala sampai kondisinya sembuh,” ujarnya.
Dokter Dewi mengatakan, untuk melakukan pencegahan DBD, bisa dilakukan dengan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Meliputi menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air. Serta mengubur atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menampung air.
“Upaya pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat justru lebih baik. Beberapa cara bisa dilakukan masyarakat agar tidak terjangkit DBD. PSN 3M Plus perlu dilakukan pada tempat perindukan nyamuk di lingkungan rumah, tempat umum maupun institusi,” terangnya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.