Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Pemerintahan · 20 Sep 2023 19:18 WIB

Atasi Kekeringan, Gubernur Khofifah Imbau Warga Maksimalkan Sumur Bor


					Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke Kabupaten Lumajang. (foto: dok) Perbesar

Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke Kabupaten Lumajang. (foto: dok)

Lumajang,- Kekeringan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur, tak terkecuali di Kabupaten Lumajang. Untuk mengatasi kekeringan di Kota Pisang, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyarankan warga memanfaatkan sumur pompa.

Di Kabupaten Lumajang, kekeringan di beberapa daerah menyebabkan roda ekonomi masyarakat tersendat.

Warga tidak hanya kesulitan memperoleh air bersih, namun lahan pertanian juga kekurangan pasokan air. Hal itu berakibat pada produktivitas hasil pertanian, yang anjlok.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kekeringan yang terjadi merupakan imbas dari musim kemarau panjang yang terjadi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur.

Sebenarnya, kata dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) sudah melakukan beberapa langkah taktis guna mengatasi kekeringan dan krisis air bersih.

Salah satunya, melakukan pengeboran sumur hidrolis. Air dari sumur hidrolis ini juga digunakan untuk mengairi sawah yang terdampak kekeringan parah akibat Elnino.

“Kita berharap produksi padi kita tetap produktif seperti sekarang ini surplus 9,23 persen, hingga tanggal 22-23 September,” kata Khofifah usai meresmikan Jembatan Kali Mujur di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (20/9/23).

Sumur pompa yang ada di sawah-sawah, sambung dia, juga bisa dijadikan referensi bersama. Sebab sumur pompa selama ini cukup efektif untuk mengaliri sawah saat musim kemarau.

Di beberapa wilayah di Jawa Timur, menurut Khofifah, sudah mulai memperdayakan sumur pompa untuk mendapatkan air. Daerah yang sudah memperdayakan sumur pompa mayoritas wilayah Mataraman.

“Mulai dari Madiun, Ngawi, Ponorogo, dan Magetan sekarang menggunakan pompa, sekarang Jombang mulai memasifkan sumur bor. Mungkin bisa menjadi studi banding bagi gapoktan supaya mereka punya referensi, bagaimana mereka agar tetap bisa mengairi sawahnya,” pungkasnya. (*)

 

Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Tahun 2025, PAD Lumajang Ditargetkan Sebesar Rp422,3 Miliar

18 November 2024 - 15:49 WIB

Lumajang Programkan Makan Gratis Bergizi

18 November 2024 - 09:27 WIB

Perda Madin Ditolak Kemenkum, DPRD Lanjutkan dengan Penyelenggaraan Fasilitas Pesantren

14 November 2024 - 16:58 WIB

Soal Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Lumajang Dituntut Responsif terhadap Aspirasi Masyarakat

14 November 2024 - 16:34 WIB

Tingkat Kerawanan Pilkada Merah, Pemkab Lumajang Raker dan RDP di DPR/MPR RI

14 November 2024 - 08:53 WIB

Paripurna DPRD Lumajang, Nasdem-PKS Soroti Bengkaknya Alokasi Belanja Pegawai

14 November 2024 - 06:41 WIB

Gantikan Yudha Adji Kusuma di DPRD Lumajang, Istiana Tanjung Dilantik

14 November 2024 - 06:21 WIB

DPRD Probolinggo Sepakati 22 Propem Perda untuk 2025

14 November 2024 - 06:00 WIB

Trending di Pemerintahan