Lumajang,- Jembatan Kali Mujur di Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang putus akibat diterjang lahar hujan Gunung Semeru, akhirnya bisa dilintasi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meresmikan operasional jembatan, Rabu (20/9/2023).
Jembatan Kali Mujur memiliki panjang 39 meter dengan lebar 5,1 meter. Kekuatan jembatan yang menelan anggaran Rp11 miliar ini, seberat 40 ton.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan, dengan diresmikannya Jembatan Kali Mujur setelah selama 2 bulan dibangun, ia berharap tidak ada truk pasir yang melintasi jembatan.
“Saya berharap kepada masyarakat di kawasan Jembatan Kali Mujur ini, agar melarang truk pasir lewat di jembatan. Agar jembatan yang baru selesai dibangun dan diresmikan ini bisa kuat sampai 50 tahun,” pesan Bupati Thoriq.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, ia sangat bersyukur Jembatan Kali Mujur yang sebelumnya menjadi nadi penggerak ekonomi warga lereng Semeru, sudah bisa dimanfaatkan kembali.
“Tolong dijaga jembatan ini dan dirawat. Sebab, jembatan ini diperkirakan sampai 50 tahun (jika dipergunakan sewajarnya),” kata Khofifah.
Senada dengan Bupati Thoriq, Khofifah juga berharap agar Jembatan Kali Mujur tidak dilewati truk pasir. Sebab jika itu terjadi, maka akan menggangu mobilitas masyarakat dan mempengaruhi daya tahan jembatan.
“Jadi, dengan diresmikannya jembatan ini, tentu mobilitas masyarakat seperti mobilitas ekonomi, pendidikan, bisa tersupport oleh jembatan yang sudah selesai dikerjakan ini,” urai dia.
Diketahui, Jembatan Kali Mujur putus akibat diterjang lahar hujan Gunung Semeru pada 7 Juli 2023 lalu. Jembatan Mujur merupakan akses penghubung Desa Kloposawit dengan Desa Tumpeng, Kecamatan Candipuro.
Tidak hanya Jembatan Mujur, empat jembatan yang rusak akibat musibah itu adalah jembatan penghubung Lumajang-Malang di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo.
Selanjutnya Jembatan Kali Regoyo, yang menjadi penghubung Desa Jugosari dengan Dusun Kebondeli Selatan. Lalu embatan penghubung Desa Tumpeng dan Desa Nguter, dan Jembatan Kalibaru Pronojiwo. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R