Lumajang,- Perampokan yang menimpa Andri Fahruzi dan keluarganya di Dusun Karangrejo RT/003 RW/005, Desa Bedayu Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Senin (1/9/2023) dini hari, belum terungkap. Dugaan awal, kejadian itu efek Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)), yang digelar 3 hari sebelumnya.
Warga Desa Bedayu Rizky (29) menceritakan, sehari sebelum Pilkades digelar, ada sekelompok orang yang menyisir rumah-rumah warga.
Kuat diduga, sekelompok orang datang ke rumah-rumah penduduk untuk mengintervensi dan intimidasi agar warga memilih calon kades tertentu.
“Ada ancaman juga mas, kalau gak milih awas saja, katanya. Ya kami takut dengan adanya ancaman seperti itu,” katanya, Selasa (23/10/23).
Dari sekian rumah yang didatangi, imbuh Rizky, hanya rumah Andri Fahruzi yang tidak dimasuki. Sebab selama ini, keluarga Andri Fahruzi dikenal teguh pendirian dan tidak mudah dipengaruhi.
“Kalau soal pilihan politik, kalau keluarga Andri Fahruzi bilang A, ya A semua,” Rizky menegaskan.
Riski pun menduga-duga soal penyebab terjadinya perampokan di rumah kader Karang Taruna Kabupaten Lumajang itu. Iya meyakini kejadian itu gara-gara pilkades.
“Bukan hanya saya, tetapi semua warga di sekitar sini juga menduga kejadian perampokan itu disebabkan karena Pilkades,” tuturnya.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Senduro, Iptu Gatot Subroto mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Soal adanya kabar senjata api itu kami masih belum bisa dipastikan, juga masih dalam tahap penyelidikan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R