Probolinggo – Setelah meluncurkan film dokumenter “Niti-Kaweruh” di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Tim Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (Inovasi) kemitraan pendidikan Australia – Indonesia pada Rabu (4/10/23) mengunjungi SDN Sariwani 2.
Dalam kunjungan ini, Tim Inovasi yang terdiri dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) serta perwakilan Kedubes Australia, dan perwakilan Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo ini untuk melihat pembelajaran secara multigrade yang dilaksanakan di sekolah tersebut.
Selain mendapat penjelasan dari pihak sekolah terkait pembelajaran multigrade yang diterapkan, juga meninjau langsung pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran multigrade yang diterapkan, ada dua tingkat jenjang kelas yang belajar dalam satu kelas.
Meski ada dua tingkatan jenjang kelas dalam satu kelas pembelajaran, namun murid baik dari tingkatan yang bawah maupun yang lebih atas dapat memahami apa yang diajarkan oleh guru.
Widyaprada Ahli Utama, Direktorat Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Paud, Pendidikan Dasar dan Menengah Memendikbudristek, Abdul Halim mengatakan, cukup bangga hadir di SDN Sariwani 2, yang mana ada keterbatasan, namun dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan menerapkan program model pembelajaran multigrade.
“Jadi kami bangga dengan keterbatasan yang ada, yang mana dengan sistem penggabungan pembelajaran anak sekolah di jenjang kelas 1 dan kelas 2, hingga kelas 5 dan kelas 6, dengan satu guru, namun pembelajaran yang diberikan cukup inovatif, dan kreatif,” ujarnya.
Selain itu, dalam pembelajaran tersebut terdapat proses pembimbingan konseling sebaya, di mana dua jenjang kelas dalam satu kelas, hadir rasa hormat, dan rasa sayang. Sehingga lahir program pembelajaran yang sesuai dengan Kurikukum Merdeka.
Dengan pembelajaran multigrade ini, seluruh pihak harus mengawal dengan baik, sehingga di daerah lain yang kondisinya sama dengan Probolinggo dapat diterapkan pembelajaran model multigrade.
“Kami juga mengapresiasi kepada tim Inovasi yang telah berkolabirasi dan bekerja keras menerima saran dan masukan serta menemukan tantangan, sehingga akhirnya menemukan jawaban dalam pelayanan pendidikan,” imbuhnya.
Selain SDN Sariwani 2, Tim Inovasi dan Kemendikbud Ristek juga meninjau dua sekolah yang menerapkan pembelajaran multigrade yakni, SDN Semampir 1 dan SDN Sukapura 3. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.