Lumajang,- Dahsyatnya terjangan erupsi Gunung Semeru pada 2020 silam, membuat sejumlah alat berat milik penambang pasir hilang ditelan aliran lahar Gunung Semeru. Alat berat yang sempat hilang sebelumnya, bahkan baru ditemukan setelah 3 tahun terpendam.
Alat berat yang ditemukan pada Rabu (4/10/23) itu adalah Wheel Loader. Alat yang menggunakan roda karet untuk pekerjaan dengan mobilisasi tinggi ini ditemukan di area Sungai Besuk Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
“Saat ditemukan, kondisi alat berat dengan jenis wheel loader tersebut cukup parah. Meski struktur awalnya masih terlihat jelas, namun ternyata kerusakannya tergolong berat,” kata Relawan Kebencanaan Pos Pantau Curah Kobokan, Irul, Jumat (6/10/23).
“Tertimbun material sedimen awan panas Gunung Semeru selama tiga tahun lamanya tentu membuat kondisinya tidak perlu dipertanyakan,” ungkapnya.
Dikatakannya, kendaraan berat itu terseret hingga sejauh 200 meter dari lokasi tambang. Saat ditemukan, timbunan material mencapai kedalaman sekitar 20 meter.
“Kerusakannya cukup parah, mesin dan beberapa bagian lain sudah hancur dan banyak yang hilang. Kondisinya juga sudah tidak dapat dioperasikan,” beber dia.
Wheel Loader itu, menurut Irul, diketahui ditemukan pertama kali oleh seorang penambang pasir di areal Sungai Besuk Kobokan. Saat itu, aktifitas penambangan pasir sedang dilakukan para penambang.
“Ketemunya waktu pekerja yang menggunakan ekscavator sedang menggali tebing, tanpa sengaja secara bersamaan bangkai alat berat berhasil ditemukan,” jelasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochi.