Pasuruan,- Setelah di Kediri dan Malang, malam puncak ASEAN Panji Festival 2023 di Jawa Timur, digelar di Taman Candrawilwatikta, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/10/23) malam.
ASEAN Panji Festival 2023 ini diselenggarakan untuk mempromosikan budaya panji yang dimiliki negara ASEAN khususnya bagi Jawa Timur sebagai tempat lahirnya budaya panji.
Kegiatan ini melibatkan delegasi sembilan negara ASEAN yakni Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Melalui pertunjukan tarian dan seni budaya, mereka mampu memukau penonton yang hadir.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI, Irini Dewi Wanti mengatakan cerita panji sebuah khasanah budaya yang diakui sebagai memory of the world oleh UNESCO pada 31 Oktober tahun 2017 yang lalu.
Cerita panji ini memang satu produk asli kebudayaan dari Jawa Timur yang secara garis besar menceritakan kisah cinta penuh perjuangan. Yakni antara Raden Panji Asmoro Bangun atau Panji Kertapati dari Kerajaan Jenggala dan Dewi Sekartaji atau Dewi Candra Kirana dari Kerajaan Panjalu dan Kediri.
“Kisah panji mengingatkan kita untuk merawat warisan budaya pencapaian peradaban bangsa yang mengandung nilai nilai kemanusiaan. ASEAN Panji Festival menjadi salah satu langkah dalam melestarikan budaya panji sebagai representasi nilai-nilai yang hidup di masyarakat,” kata Irini.
Sementara itu, Sekdaprov Jatim, Adhy Karyono menyampaikan, keberagaman cerita Panji atau Inao di Asia Tenggara merupakan kekayaan kultural yang harus dilestarikan.
“Meskipun berasal dari negara dan bangsa yang berbeda namun kita semua dipersatukan oleh Cerita Panji atau Inao,” tutur Adhy.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur menginginkan ada event khusus yang rutin yang diselenggarakan di Jawa timur. Selain itu Pemprov Jatim juga ingin membuat sebuah animasi film cerita panji, karena budaya panji berasal dari Jawa Timur.
“Kegiatan ini memang setiap tahun diselenggarakan, tetapi belum tentu diselenggarakan di Jawa Timur. Makanya kami ingin ada event khusus yang rutin di Jatim dan ingin membuat animasi film. Ini kami akan komunikasi dan koordinasi dengan Kemendikbudristek terkait membuat itu,” jelas Adhy. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R