Pasuruan,- Aksi demonstrasi yang dilakukan siswa SMAN 1 Taruna Madani berbuntut panjang. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Peawai, turun tangan dengan mendatangi sekolah untuk mengetahui penyebah pasti kegaduhan di lembaga pendidikan menengah tersebut, Selasa (31/10/2023)
Agus menyatakan, tujuan utamanya ke SMAN 1 Taruna Madani adalah untuk menyelidiki secara langsung akar permasalahan yang memicu protes siswa. Ia memberikan arahan kepada staf pengajar dan tenaga pendidikan untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
“Kita memberikan arahan kepada kepala sekolah dan cabang dinas agar anak-anak kita tidak terganggu dalam proses pendidikan mereka. Tujuan utama sekolah adalah bagaimana mencapai tujuan mereka,” ujar Agus..
Agus menegaskan bahwa jika ada konflik, perlu diselesaikan secara internal. Dia juga menekankan peran dinas pendidikan dan guru-guru dalam memastikan bahwa proses pembelajaran sesuai dengan harapan.
“Apabila masyarakat memberikan masukan, itu harus ditanggapi dengan baik. Langkah-langkah strategis perlu diambil agar ke depan tidak terjadi insiden serupa seperti sebelumnya,” tambahnya.
Mengenai tuntutan siswa terkait pencopotan kepala sekolah, Agus menyatakan bahwa pengambilan keputusan tidak boleh gegabah. Menurutnya, perlu investigasi untuk mengetahui penyebab, masalah, serta masukan dari berbagai pihak.
“Apakah siswa memahami manajemen sekolah? Mungkin ada informasi yang keliru sehingga siswa tidak memahami secara utuh,” jelasnya.
Sementara terkait lfasilitas yang dianggap buruk oleh siswa, Agus menyebut bahwa tidak hanya SMAN 1 Taruna Madani yang mengalami masalah tersebut. Hampir semua sekolah menghadapi kendala serupa.
Pembiayaan proses belajar mengajar, imbuh Agus, tidak selalu bisa ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan menjadi penting.
“Kadang kadang yang diluar ini tidak tahu mana yang dimaksud sumbangan dan mana yang dimaksud dengan iuran.Yang jelas, di sekolah negeri ada iuran yang menentukan nominal itu tidak boleh, itu sudah disanksi Gubernur. Sekolah manapun yang ada bentuk nominal harus disanksi dan harus kita investigasi,” paparnya.
Terkait dugaan korupsi penarikan dana infaq yang menentukan nominal di sekolah plat merah itu, Agus berjanji jika halnitu benar maknpihaknya akan mengambil langkah-langkah pembinaan.
“Kita lihat dulu kan ada tingkat tingkatan, tidak mungkin sangsinya sama. Kalau tingkatnya bisa dilakukan pembinaan ya kita bina. Kalau ada sesuatu yang dianggap melanggar hukum berat, ya kita harus lakukan sangsi yang memang harus diberlakukan kepada yang bersangkutan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Zainul Hasan R