Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Kesehatan · 19 Nov 2023 19:36 WIB

Musim Kemarau tak Kunjung Usai, Dinkes Kab. Probolinggo Khawatir Penyebaran DBD Meluas


					KHAWATIR: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. (foto: Ali Ya'lu). Perbesar

KHAWATIR: Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica. (foto: Ali Ya'lu).

Probolinggo,- Meski hujan sudah beberapa kali terjadi, cuaca panas masih terus terjadi di Kabupaten Probolinggo. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terkait ancaman penyakit Demam Bersarah Dengue (DBD).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, meski musim hujan masih belum tiba, ancaman penyakit DBD justru bisa meningkat dengan kondisi saat ini.

Sebab menurutnya, dengan kondisi cuaca yang panas, nyamuk bisa semakin ganas. Otomatis, potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti akan semakin tinggi.

“Nyamuk itu menjadi lebih sering menggigit saat cuacanya panas. Kita sendiri kan bisa merasakan suhunya bisa lebih dari 39-40 (derajat celsius, red),” kata dr. Dewi, Minggu (19/11/23).

Ia berharap, masyarakat bisa lebih memperhatikan kebersihan lingkungan untuk mencegah ancaman DBD. Terlebih, sejauh ini kasus DBD di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi dengan 614 kasus dengan 18 diantaranya berakhir kematian.

“Sebagai antisipasi juga menjelang musim hujan, tempat yang berpotensi menampung air, itu harus rutin dibersihkan,” sampainya.

Wanita berhijab ini menambahkan, sejauh ini cara yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah dengan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.

“Saat ini kami juga masih sosialisasikan dan melakukan Gema Tjantik (Gerakan Bersama Tebas Jentik, red) sesuai dengan instruksi Pj Bupati Probolinggo untuk mencegah DBD ini,” dr. Dewi memungkasi. (*)

 

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan