Probolinggo,- Meski hujan sudah beberapa kali terjadi, cuaca panas masih terus terjadi di Kabupaten Probolinggo. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat terkait ancaman penyakit Demam Bersarah Dengue (DBD).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan, meski musim hujan masih belum tiba, ancaman penyakit DBD justru bisa meningkat dengan kondisi saat ini.
Sebab menurutnya, dengan kondisi cuaca yang panas, nyamuk bisa semakin ganas. Otomatis, potensi penyebaran penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti akan semakin tinggi.
“Nyamuk itu menjadi lebih sering menggigit saat cuacanya panas. Kita sendiri kan bisa merasakan suhunya bisa lebih dari 39-40 (derajat celsius, red),” kata dr. Dewi, Minggu (19/11/23).
Ia berharap, masyarakat bisa lebih memperhatikan kebersihan lingkungan untuk mencegah ancaman DBD. Terlebih, sejauh ini kasus DBD di Kabupaten Probolinggo cukup tinggi dengan 614 kasus dengan 18 diantaranya berakhir kematian.
“Sebagai antisipasi juga menjelang musim hujan, tempat yang berpotensi menampung air, itu harus rutin dibersihkan,” sampainya.
Wanita berhijab ini menambahkan, sejauh ini cara yang paling efektif untuk mencegah DBD adalah dengan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup penampungan air serta mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air.
“Saat ini kami juga masih sosialisasikan dan melakukan Gema Tjantik (Gerakan Bersama Tebas Jentik, red) sesuai dengan instruksi Pj Bupati Probolinggo untuk mencegah DBD ini,” dr. Dewi memungkasi. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moh. Rochim