Malang,- Kota Malang kini memiliki wadah baru bagi para pelaku Ekonomi Kreatif (EKRAF) dengan dibangunnya Malang Creative Center (MCC). Melalui MCC, pelaku EKRAF dapat berkolaborasi dan bertumbuh bersama.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, mengatakan bahwa MCC menampung 17 subsektor ekonomi kreatif.
Termasuk arsitektur, seni rupa, TV & Radio, DKV, film, produk, fashion, musik, fotografi, aplikasi, periklanan, kuliner, kriya, game, penerbitan, pertunjukan, dan desain interior.
“Jadi semua pelaku ekonomi kreatif kegiatannya ada di MCC,” ungkap Eko kepada wartawan ketika berada di Mini Block Office Kota Malang, Sabtu (18/11/23).
Selain itu, Gedung yang berada di Jalan A Yani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang tersebut, terdapat juga fasilitas penunjang, meliputi Main Stairs & Street Performance Area (Animation, Audio & Motion Capture Studio).
Kemudian, Design Archives & City Planning Gallery, Broadcast & Podcast Room, Audio 7 Video Recording, Training Institution, Event Space, Incubator, dan masih banyak lagi lainnya.
Semua kegiatan di MCC, menurut Eko, dapat diakses secara gratis oleh masyarakat Malang. Langkah ini diharapkan dapat memberikan peluang kepada semua lapisan masyarakat untuk terlibat dan berkembang dalam ekonomi kreatif.
“Untuk melakukan kegiatan itu gratis untuk masyarakat Malang,” ujar Eko.
Menurut Eko, jika membahas lebih jelas, visi MCC ini adalah menjadikan creative hub, research, dan development, serta rumah bersama bagi para pelaku ekonomi kreatif dalam rangka menumbuhkan budaya kreatif menuju kreativitas dalam berserikat, bermartabat, dan bermukafat.
Sementara misi MCC, mendorong percepatan penyusunan database pelaku ekonomi kreatif dan peningkatan sumber daya manusia.
“Jadi MCC ini dibangun bukan untuk menciptakan UMKM, tetapi untuk menciptakan SDM. Sehingga setelah kembali ke daerah masing-masing, mereka dapat menciptakan lapangan kerja,” jelas dia.
Tak hanya itu, MCC memiliki misi penting lainnya, yaitu mendorong mempercepat tenaga kerja di subsektor ekonomi kreatif, serta memacu pertumbuhan ekonomi secara umum dan ekonomi kreatif secara khusus.
Dengan harapan, MCC dapat mengantarkan Kota Malang sebagai kota kreatif dunia pada tahun 2025, diakui oleh UNESCO.
“Di tahun 2025, Kota Malang bukan lagi sekadar kota ekonomi kreatif, tetapi menjadi kota kreatif,” pungkas Eko. (*)
Editor: Mohamad S
Publisher: Moch. Rochim