Menu

Mode Gelap
Hari Tenang, Pencopotan APK di Kabupaten Pasuruan Digencarkan Memasuki Masa Tenang, Bawaslu Lumajang Maraton Bersihkan APK Paslon Dua Sekawan Spesialis Pembobolan Rumah Digulung Polisi Hari Tenang, Bawaslu Kota Probolinggo Sapu Bersih APK Paslon Jadi Langganan Banjir, Pemkab Lumajang Segera Normalisasi Sungai Banter Eksotika Pantai Karanganom, Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Probolinggo

Peristiwa · 28 Nov 2023 23:08 WIB

TNI AU Kembali Terjunkan Tim Selidiki Penyebab Pesawat Jatuh di Pasuruan


					SELIDIKI: Tim Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat jatuh berada di Polsek Puspo sebelum menuju lokasi kejadian. (Foto: Moh. Rois). Perbesar

SELIDIKI: Tim Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat jatuh berada di Polsek Puspo sebelum menuju lokasi kejadian. (Foto: Moh. Rois).

Pasuruan,- Proses penyelidikan kecelakaan dua pesawat latih TNI AU Super Tucano nomor TT-3103 dan TT-3111masih berlangsung. Tim Panitia Penyelidik Kecelakaan Pesawat Udara masih fokus melakukan pengumpulan data di lokasi kejadian.

“Kegiatan ini adalah lanjutan proses pengumpulan data. Kalau kemarin, kami sudah mengumpulkan data data awal, kemudian hari ini data awal itu kami cek kesesuaiannya atau kami dalami ke lokasi,” kata Kepala Tim Panita Penyelidik Kecelakaan Pesawat Udara, Marsekal Pertama TNI Easter Hariyanto, kepada wartawan usai melakukan pengumpulan data di lokasi kejadian, Selasa (28/11/2023).

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, mencakup analisis data faktual dan informasi yang diperoleh melalui wawancara dengan warga sekitar.

Hari ini, pengumpulan data baru dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat nomor TT-3103. Sementara di lokasi jatuhnya pesawat nomor TT-3111 akan dilakukan besok, Rabu (29/11/2023).

“Tim kami terbagi dua, satu di Lanud untuk mengevaluasi barang bukti yang ada di sana, dan satu lagi langsung di lokasi kejadian. Setelah dua hari pengumpulan data, tim akan melakukan evaluasi dan analisis pada hari ketiga,” ungkap Marsekal Hariyanto.

Hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung, menurutnya, bangkai pesawat masih tersisa sekitar 30 persen. Hariyanto menjelaskan bahwa koordinasi terus dilakukan untuk menentukan penggunaan kembali barang-barang tersebut.

“Jika masih dapat digunakan, kita akan mengambilnya kembali, jika tidak, barang mungkin akan tetap di lokasi,” jelasnya.

Ditanya mengenai kemungkinan mendirikan monumen, Hariyanto menegaskan bahwa hal itu masih sebatas usulan dari masyarakat setempat. “Itu sebenarnya bukan monumen, tapi hanya tugu kecil untuk memperingati,” tambah dia.

Diketahui, dua pewasat latih TNI AU Super Tucano kecelakaan dan jatuh di lereng Gunung Bromo, Kamis (16/11/23) siang. Insiden ini menewaskan 4 orang prajurit TNI AU.

Tiga korban meninggal dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Suropati, Kota Malang. Yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan.

Stu korban lain yang gugur akibat insiden ini adalah Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A, yang lantas dimakamkan di TMP Madiun, Jawa Timur. (*)

 

Editor: Mohamad S

Publisher: Moh. Rochim

Artikel ini telah dibaca 67 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

22 November 2024 - 14:45 WIB

Tiga Kendaraan Kecelakaan di Pandaan, Dua Orang Luka

18 November 2024 - 16:07 WIB

Tiga Rumah di Bantaran Ludes Terbakar, Dua Warga Luka Bakar

17 November 2024 - 08:02 WIB

Gudang Mebel Antik di Desa Pesisir Terbakar, Kerugian Rp 600 Juta

15 November 2024 - 07:01 WIB

Mayat Bayi Perempuan Hebohkan Warga Guyangan Krucil

8 November 2024 - 16:27 WIB

Mobil Tertabrak Kereta di Pasuruan, Lima Orang Luka-luka

7 November 2024 - 15:16 WIB

Laka Maut di Winongan, Pengendara Motor Tewas, Satu Luka Parah

6 November 2024 - 12:30 WIB

Innalillahi! Janda Penunggu Warkop Akhiri Hidup dengan Cara Tragis

3 November 2024 - 18:02 WIB

Kecelakaan Truk Pengangkut Kerbau di Tol Gempol-Pasuruan, Beberapa Ekor Terpental

2 November 2024 - 16:11 WIB

Trending di Peristiwa